Brilio.net - Setelah memutuskan Ujian Nasional (UN) 2020 dibatalkan pada Selasa (24/3), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan bahwa pembatalan Ujian Nasional tak akan memberi dampak pada penerimaan siswa baru untuk jenjang SMP maupun SMA.
foto: Instagram/@taman_pendidikan
Dilansir brilio.net dari Antara, Selasa (24/3), Nadiem mengatakan bahwa dalam penerimaan siswa baru, sistem yang digunakan meliputi 70 persen berdasarkan area atau wilayah, sedangkan sisanya adalah prestasi akumulasi nilai rapor atau prestasi menang dalam lomba dan partisipasi aktivitas masing-masing siswa. Dengan demikian, Nadiem berharap sekolah-sekolah dapat melaksanakannya dengan baik.
Nadiem juga menuturkan bahwa UN bukan untuk syarat kelulusan atau syarat seleksi masuk jenjang pendidikan tinggi. Nadiem menyebut pembatalan pelaksanaan UN 2020 dilakukan karena tak ada yang lebih penting dari keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga.
Mantan CEO Gojek ini menyebut ujian sekolah masih bisa dilaksanakan oleh masing-masing sekolah dengan tanda kutip tidak dibolehkan untuk menyelenggarakan tes tatap muka antarsiswa.
"Alasan nomor satu prinsip dasar Kemendikbud adalah keamanan dan kesehatan siswa-siswa kita dan keamanan keluarga siswa-siswa itu, kalau melakukan UN di dalam tempat-tempat pengujian bisa menimbulkan risiko kesehatan," kata Nadiem dilansir dari Antara.
Recommended By Editor
- Mendikbud ungkap 2 alasan Ujian Nasional 2020 dihapus
- Ikatan guru setuju UN 2020 dihapus
- 10 Cuitan lucu usai UN 2020 dihapus ini bikin ngakak tepuk jidat
- UN dibatalkan, BNSP: Demi kemaslahatan dan keselamatan bangsa
- Nadiem Makarim: UN 2020 dihapus, ujian sekolah bisa dilakukan
- Ujian Nasional (UN) 2020 dihapus