Brilio.net -Linimasa media sosial Twitter diramaikan kabar pengecatan ulang pesawat kepresidenan pada Selasa (3/8). Dari pantauan brilio.net, ada yang pro dan kontra menanggapi kabar ini. Salah satunya Andi Arief, politikus Partai Demokrat yang mencuit mempertanyakan maksud perubahan warna pesawat dari biru putih menjadi merah putih.
"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang.," tulisnya lewat akun Twitter @Andiarief__.
Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang. pic.twitter.com/KtQLE5VwOj
andi arief (@Andiarief__) August 3, 2021
Lain lagi dengan pendapat Ferdinand Hutahaean, mantan politisi Partai Demokrat, yang menyatakan lewat cuitannya sebagai berikut.
"Gagah..!!
Merah Putih memang gagah..!!
Merah Berani, Putih Suci..!!
Tak akan nyungsep apalagi tenggelam..!! Flag of Indonesia
Terimakasih Bagi Pemerintah Yang Sudah Mempertegas Identitas Bangsa Kita Pada Pesawat Kepresidenan Ini..!!"
Gagah..!!
Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) August 3, 2021
Merah Putih memang gagah..!!
Merah Berani, Putih Suci..!!
Tak akan nyungsep apalagi tenggelam..!!
Terimakasih Bagi Pemerintah Yang Sudah Mempertegas Identitas Bangsa Kita Pada Pesawat Kepresidenan Ini..!! pic.twitter.com/3nVieBfQ0A
Masih banyak lagi komentar yang menimpali kabar pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini.
Menurut pihak Istana, pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau disebut juga pesawat BBJ 2 sudah lama direncanakan yaitu sejak 2019.
"Dapat dijelaskan bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, seperti dilansir brilio.net dari Antara, Selasa (3/8).
Sebagai informasi, selama ini Presiden Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 tipe 737-800. Pada 2011, pesawat BBJ 2 ini dipesan namun baru digunakan sebagai pesawat kepresidenan Indonesia mulai 2014 atau tahun terakhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Heru melanjutkan, rencana pengecatan ulang sejak 2019 terkait dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.
Pesawat RJ adalah pesawat Kepresidenan British Aerospace RJ 85 (BAe-RJ 85) atau biasa disebut RJ-85 yang biasa dipakai oleh wakil presiden untuk melakukan kunjungan kerja.
"Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," jelas Heru.
Perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.
"Perawatan rutin pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya," tambah Heru.
Heru menambahkan, waktu pengecatan pun lebih efisien karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan.
"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN. Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan COVID-19, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan 'refocusing' anggaran pada APBN 2020 dan 2021 sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan," papar Heru.
Terlebih lagi, menurut Heru, proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemi.
Selain pesawat BBJ dan RJ, dalam melaksanakan kunjungan kerja keluar daerah, Presiden juga punya alternatif pesawat lainnya seperti pesawat TNI AU 737-400, pesawat Hercules, dan CN 295 milik TNI AU.
Recommended By Editor
- Ini aturan PPKM hingga ketentuan zonasi menurut Instruksi Mendagri
- PPKM diperpanjang, warganet tagih janji Dinar Candy pakai bikini
- Presiden umumkan PPKM level 4 diperpanjang sampai 9 Agustus 2021
- Pertama naik pesawat ekonomi, ungkapan Nia Ramadhani ini tuai kritik
- Kenapa roda pesawat harus dimasukkan setelah take off?
- 5 Tips aman memilih jasa ekspedisi agar kirim barang cepat dan aman