Pada Rabu, 23 Oktober 2024, rapat paripurna perdana Kabinet Merah Putih berlangsung di Istana Negara Jakarta. Rapat ini dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto dan berlangsung selama 2,5 jam, di mana Presiden memberikan arahan yang sangat mendetail.
Menurut Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, tujuan dari arahan tersebut adalah untuk menyatukan visi agar kabinet dapat segera 'beraksi' dengan tim yang dibentuk. Prabowo menekankan pentingnya membangun sebuah super tim yang dapat bekerja seperti dalam taktik total football, di mana semua anggota tim saling mendukung dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Presiden Prabowo juga mengingatkan seluruh kementerian dan kepala badan untuk tetap setia pada tujuan berbangsa dan bernegara, sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini menegaskan bahwa semua pihak harus mengelola kekayaan Indonesia demi kemakmuran rakyat.
"Birokrasi harus berubah dan lebih cepat dalam melayani masyarakat. Hindari kegiatan yang tidak bermanfaat," tegas Hasan dalam keterangan pers usai rapat kabinet, Rabu (23/10).
Dalam sidang tersebut, Prabowo juga menyadari bahwa setiap menteri memiliki kepentingan kelompok masing-masing. Namun, ia meminta agar semua menteri menyepakati kepentingan nasional yang lebih besar, yaitu kemerdekaan dan keutuhan NKRI.
"Kita harus cerdik dan andal dalam menjaga keutuhan serta kelangsungan Indonesia. Dengan mengelola kekayaan negara dengan baik, kita dapat memenuhi kebutuhan rakyat," jelas Prabowo.
Prabowo mengingatkan para menteri untuk tidak melupakan UUD 1945, khususnya paragraf pembukaan yang menekankan perlindungan terhadap seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia. Ia menekankan bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan dan kebangkitan Indonesia, dan semua elite harus bersatu untuk mencapai kepentingan nasional.
"Sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan terletak pada kemampuan elite untuk bekerja sama. Kita harus sepakat mengenai kepentingan nasional yang vital bagi kelangsungan hidup bangsa kita," tutup Prabowo.