Brilio.net - Presiden Tiongkok, Xi Jinping untuk pertama kalinya mengunjungi kota Wuhan, pusat wabah virus Corona, Selasa (10/3). Kunjungannya seakan mengirim pesan bahwa pemerintah China telah mampu mengendalikan situasi mengerikan yang ditimbulkan oleh wabah virus Corona.

Kunjungannya terjadi ketika China mencatat jumlah infeksi terendah, hanya 19 pada hari Selasa (10/3), di Wuhan. Sejak mewabah pada Januari lalu, China telah melaporkan 80.754 kasus yang dikonfirmasi, 3.136 di antaranya telah meninggal.

Seperti dikutip brilio.net dari laman dailymail, Rabu (11/3), kunjungan itu adalah perjalanan pertama Xi Jinping ke kota Wuhan sejak wabah dimulai. Menurut media pemerintah, Xi tiba di Wuhan untuk memeriksa pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi di provinsi tersebut pada Selasa (10/3).

Seperti diketahui, Wuhan dan provinsinya, Hubei, telah diisolasi untuk mencegah penyebaran penyakit. Selama kunjungannya, Xi menyatakan bahwa penyebaran penyakit itu "pada dasarnya diatasi" di provinsi Hubei dan Wuhan.

"Kesuksesan awal telah dibuat dalam menstabilkan situasi dan membalikkan keadaan di Hubei dan Wuhan," katanya dikutip dari BBC.

Media pemerintah China mengutip analis yang mengatakan bahwa kunjungan Xi telah mengirim "sinyal kuat ke seluruh negara dan dunia bahwa China bangkit dari saat yang paling gelap di tengah wabah." Ada tanda-tanda bahwa kehidupan di Tiongkok perlahan-lahan kembali normal.

Presiden juga mengunjungi rumah sakit Huoshenshan, fasilitas sementara yang selesai dalam 10 hari. Kunjungan itu dilakukan ketika otoritas Wuhan sudah menutup 14 rumah sakit darurat yang sudah merawat sekitar 12.000 pasien.

14 rumah sakit darurat di tutup  2020 brilio.net

foto: weibo

Sebut saja, Rumah Sakit Huoshenshan, yang mulai merawat pasien sejak 4 Februari setelah dibangun hanya dalam 10 hari. Rumah sakit itu disebutkan memiliki 1.000 kasur untuk para pasien. Sementara itu Rumah Sakit Leishenshan juga menyusul untuk menampung para pasien setelah selesai dibangun selama 12 hari.