Brilio.net - Sholat merupakan tiang agama dalam Rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sholat dibagi menjadi dua, yaitu sholat wajib atau fardhu dan sholat sunnah.
Sholat fardhu adalah sholat yang wajib dikerjakan sehari lima kali dalam lima waktu berbeda, yaitu subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya dan apabila tidak dikerjakan maka akan mendapat dosa.
Kelima sholat tersebut adalah ibadah wajib yang harus dilakukan oleh seorang muslim sebagai wujud dari ketaatan dan kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya yaitu Allah. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (29/6), sholat adalah ibadah yang sangat penting. Maka sebagai seorang muslim tidak boleh sembarangan dalam melaksanakannya. Butuh ilmu dan pemahaman agar sholatnya sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, sehingga dapat diterima oleh Allah SWT.
Melakukan sholat lima waktu atau sholat fardhu tidak boleh dilaksanakan dengan menunda-nunda, dalam artian harus tepat waktu. Ketika seruan adzan telah diserukan sebagai tanda masuknya waktu sholat, maka seorang muslim harus bergegas mempersiapkan diri mengambil air wudhu untuk kemudian menunaikan sholat fardhu.
Wajibnya melaksanakan sholat lima waktu ini sesuai firman Allah dalam Alquran surat Al Isra ayat 78 yang berbunyi sebagai berikut:
Aqimis-salaata lidulukisy-syamsi ilaa gasaqil-laili wa qur'aanal-fajr, inna qur'aanal-fajri kaana masy-hudaa
Artinya:
"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
Rahasia sholat lima waktu.
foto: freepik.com
1. Subuh.
Sholat subuh adalah sholat yang dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit. Sholat subuh adalah merupakan sholat terberat untuk dilaksanakan karena waktunya adalah di pagi hari, saat orang masih tertidur. Maka dari itu, dalam seruan adzan sholat subuh berbeda dengan adzan sholat lainnya. Dalam adzan sholat subuh terdapat kalimat yang artinya 'sholat lebih baik dari pada tidur'.
Dan ketika seorang muslim lebih memilih melanjutkan tidurnya daripada mendirikan sholat subuh, maka ia akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi.
Pada saat subuh, semesta berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Tiroid ini punya fungsi mengatur sistem metabolisme tubuh. Sementara warna biru di semesta punya rahasia tersendiri terkait rezeki dan cara berkomunikasi. Saat adzan subuh berkumandang, energi semesta berada pada tingkat paling optimal. Energi inilah yang kemudian diserap oleh tubuh khususnya saat rukuk dan sujud.
2. Dzuhur.
Jika seorang muslim sering melewatkan sholat dzuhur karena tidur siang atau karena sedang bekerja, seorang itu dapat terkena risiko mengalami gangguan pencernaan dan suasana hati (mood). Semesta berwarna kuning yang memengaruhi kondisi perut dan sistem pencernaan secara keseluruhan. Warna kuning ini juga mempengaruhi hati dan perasaan riang seseorang.
3. Ashar.
Sering melewatkan sholat Ashar, daya kreativitas seorang muslim dapat menurun. Warna semesta saat asar berubah jadi jingga. Hal ini kemudian memengaruhi organ-organ dalam tubuh seperti prostat, rahim, dan testis yang merupakan bagian dari sistem reproduksi. Warna jingga di alam semesta juga mempengaruhi daya kreativitas seseorang.
4. Maghrib.
Saat waktu maghrib tiba, spektrum warna semesta selaras dengan jin dan iblis. Warna semesta berubah jadi merah. Di Indonesia sering mendengarkan nasihat orangtua yang melarang anaknya untuk keluar rumah saat maghrib.
Hal ini ada benarnya, karena jin dan iblis sangat bertenaga karena ikut bergetar dengan semesta. Kalau seorang muslim sedang dalam perjalanan, baiknya untuk berhenti dahulu menunaikan sholat maghrib. Ibadah sholat maghrib ini bisa melindungi seseorang dari gangguan-gangguan yang ada.
5. Isya.
Melewatkan sholat isya' bisa membuat hati gelisah. Warna semesta berubah jadi nila yang kemudian menjadi gelap. Waktu isya' ini memiliki rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya harmonis dengan otak dan sistem saraf. Itulah sebabnya seseorang sangat dianjurkan untuk beristirahat saat langit gelap.
Tidur setelah sholat isya' bisa membawa jiwa manusia pada gelombang delta dengan frekuensi di bawah 4Hz dan seluruh sistem tubuh bisa memasuki waktu rehat.
Keutamaan sholat lima waktu
1. Sebaik-baiknya amalan setelah syahadat.
Dijelaskan dalam hadits muttafaqun ‘alaih, Rasulullah bersabda:
Dari 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan apakah yang paling afdhol?" Jawab beliau, "sholat pada waktunya". Lalu aku bertanya lagi, "Terus apa?" "Berbakti pada orangtua", jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. "Lalu apa lagi", aku bertanya kembali. "Jihad di jalan Allah", jawab beliau. (HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85)
Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa amalan yang paling utama adalah mengerjakan sholat tepat pada waktunya, setelah itu adalah berbakti kepada orangtua, dan jihad di jalan Allah.
2. Sebagai penghapus dosa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?" para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Beliau berkata, "Maka begitulah perumpamaan sholat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Dari Jabir radhiyallahu 'anhu,
"Permisalan sholat yang lima waktu itu seperti sebuah suangi yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali." Al Hasan berkata, "Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya)." (HR. Muslim no. 668).
Dua hadits di atas menerangkan tentang keutamaan sholat lima waktu yaitu dapat diraihnya pengampunan dosa. Namun hal itu dengan syarat, sholat tersebut dikerjakan dengan sempurna memenuhi syarat, rukun, dan aturan-aturannya. Dari sholat tersebut bisa menghapuskan dosa kecil, sedangkan dosa besar harus melakukan taubat.
3. Cahaya di dunia dan akhirat.
Dari 'Abdullah bin 'Amr, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang menjaga sholat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Kholaf." (HR. Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Disebutkan dalam hadits Abu Malik Al Asy'ari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sholat adalah cahaya." (HR. Muslim no. 223)
Juga terdapat hadits dari Burairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat." (HR. Abu Daud no. 561 dan Tirmidzi no. 223. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)