Brilio.net - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera mengeluarkan surat edaran memasifkan gerakan tanam pohon untuk mendukung pemulihan daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Salah satu poinnya bisa berisi mewajibkan pasangan yang bercerai menyumbang 100 pohon.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, gerakan pemulihan DAS Citarus sudah dimulai dengan penanaman 17.150 pohon Blok Caringin Tilu, Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Gerakan nasional ini akan masif tahun depan dengan menanam 25 juta pohon.
"Saya amati secara teori filosofi, manusia menganggap alam sebagai supporting system bukan partner. Jadi, alam boleh dirusak, boleh ditebang untuk eksistensi manusia. Itu pikiran keliru," kata Emil, Senin (9/12).
Berikut beberapa fakta rencana wajib tanam oleh Ridwan Kamil, dikutip dari liputan6.com, Selasa (10/12).
1. Kategori masyarakat wajib tanam pohon.
Ridwan Kamil berencana akan mewajibkan beberapa kategori masyarakat yang wajib menanam pohon.
"Akan kita siapkan, seperti yang mau menikah bisa menyumbang sepuluh pohon, yang cerai 100 pohon, yang lulus SD, SMP, SMA sepuluh pohon, dan lain-lain untuk partisipasi," katanya.
2. Meluncurkan aplikasi pengawasan pohon.
Untuk mengawasi keberadaan pohon yang sudah ditanam, ia meluncurkan aplikasi e-Tanam. Pada dasarnya, aplikasi tersebut memungkinkan publik mengetahui progres penghijauan yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat.
Aplikasi ini akan memuat informasi pohon per lokasi, mulai dari kabupaten, kecamatan, dan desa. Selain lokasi, publik juga dapat mengetahui jenis pohon, jumlah pohon, tahun tanam, sampai foto kegiatan penanamannya.
3. Masyarakat bisa melapor secara mandiri.
Masyarakat pun dapat terlibat dengan melaporkan sendiri pohon yang telah ditanam melalui aplikasi tersebut.
"Aplikasi ini untuk mengajak warga berpartisipasi dan mengetahui hasil tanamannya itu direkam di koordinat yang bisa dicek di e-Tanam tadi. Sehingga kalau ada 25.000 penanam, ada 25.000 titik yang sering kita monitor," jelas Emil.
4. Akan keluarkan surat edaran.
Untuk menguatkan gerakan ini, Emil segera mengeluarkan surat edaran agar masyarakat terlibat secara aktif menyumbang pohon. Pihaknya mengaku akan melengkapi kebijakan tersebut dengan sejumlah aturan.
5. Peraturan gubernur penggunaan lahan.
Ridwan Kamil juga akan membuat peraturan Gubernur mengenai perizinan penggunaan lahan di kawasan Bandung Utara (KBU) secara keseluruhan. Dalam aturan baru tersebut, setiap izin pembangunan wajib menyertakan rekomendasi gubernur.
Dengan demikian, jika ada penerbitan izin di tingkat kabupaten/kota tanpa rekomendasi gubernur otomatis izinnya akan batal demi hukum.
"Dengan Kodam III/Siliwangi kami sudah siap mendeklarasikan bahwa KBU bagian dari DAS Citarum, sehingga penegakan hukumnya nanti tidak hanya Satpol PP saja tapi juga melibatkan TNI, Polri, dan kejaksaan," ungkapnya.
Yuliarto Joko Putranto, Sekretaris Ditjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) menjelaskan, penanganan wilayah lahan kritis harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua unsur elemen dan partisipasi masyarakat.
"Penanganan lahan kritis harus menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja, dan mengatasi kemiskinan selain mengatasi permasalah lingkungan," tutupnya.
Recommended By Editor
- Momen makan malam Ridwan Kamil dan istri ini bikin baper
- 23 Tahun menikah, Ridwan Kamil bocorkan cara luluhkan hati istri
- Seringkali salah sepatu, ini pengakuan Atalia istri Ridwan Kamil
- Momen Atalia istri Ridwan Kamil salah pakai sepatu ini kocak
- 5 Tokoh politik dan pejabat ikut Age Challenge, hasilnya bikin melongo
- Kisah 3 keluarga pejabat yang tidak ingin diistimewakan, salut