Brilio.net - Jumat (6/1), kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta didatangi dua warga negara Jepang. Seorang pria dan seorang lagi wanita. Mereka adalah Tatsunori Hoshi dan Ohnuma Yoka. Keduanya menyatakan maksud untuk menjadi pemeluk Islam. Keduanya merupakan tenaga kerja asal Jepang yang telah tinggal selama lebih dari satu tahun di Indonesia.

Hoshi bekerja di perusahaan yang dipimpin Muhammad Suzuki Nobukazu, pengusaha Jepang yang telah lebih dulu tinggal di Indonesia. Nobukazu yang juga mualaf di bawah bimbingan PBNU pada tahun 2015 turut hadir pada kesempatan ini. Sedangkan Yoka adalah putri dari walikota Numazu Jepang. Dia tengah bekerja di sebuah perusahaan internet di Indonesia. Orangtuanya yang beragama kristen tak mempermasalahkan kepindahan keyakinannya ini.

said mualaf  facebook Permata Zain Alharamain



Yoka tertarik menjadi mualaf karena melihat Islam menekankan persaudaraan dan kepedulian untuk sesama. Ia masuk Islam atas kesadaran sendiri. Selama satu tahun saya tinggal di Indonesia, saya mengenal Islam sebagai agama yang peduli dengan fakir miskin, tuturnya.

Di bawah bimbingan Said Agil, keduanya bersyahadat secara bergantian. Pasca masuk Islam, nama mereka menjadi masing-masing Ali Tatsunori Hoshi dan Ohnuma Sholehah Yoka. Sebelumnya, Said Agil sempat memberikan sedikit penjelasan tentang Islam yang dipahaminya.

said mualaf  facebook Permata Zain Alharamain



"Islam agama yang toleran, modern, terbuka, dan membawa misi rahmat untuk semesta alam. Tidak benar kalau ada sekelompok orang Islam menggunakan kekerasan atau teror atas nama Islam. Itu bukan ajaran Nabi Muhammad. Islam anti kekerasan, anti radikalisme, apalagi teror," terang Said Agil, seperti dikutip brilio.net dari laman nu.or.id, Jumat (6/1)

Kamu bisa menyaksikan prosesi syahadat mereka di video berikut ini.