Brilio.net - Kamu tahu angkutan mungil bernama bemo alias becak motor. Keberadaannya di kota-kota besar seperti Jakarta makin langka. Tapi tahu nggak sih kalau bemo itu menyimpan cerita sejarah tersendiri? Bemo yang merupakan produk perusahaan automotif Jepang, Daihatsu ini mulai masuk ke Indconesia pada 1962.

Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962 (Asian Games ke-4) yang berlanjut jadi penyelenggara Ganefo. Semula bemo sengaja didatangkan untuk menggantikan becak karena dianggap lebih cepat dan lincah untuk menelusuri jalan-jalan kecil di Jakarta. Tapi rencana ini tidak berhasil karena rencana yang kurang matang. Akhirnya bemo di Jakarta mulai tersingkir pada 1971 setelah produsen Jepang itu tak lagi memproduksi suku cadang. Karena itu bemo makin langka.

bemo  2016 brilio.net

Kamu yang masih penasaran dengan bemo di Jakarta, masih bisa melihat kendaraan monyong ini yang melayani rute Tanah Abang menuju Bendungan Hilir (Benhil). Kendaraan ini tidak bisa berjalan jauh dan cepat. Paling banter hanya mampu 40 km perjam dan itu sudah sangat cepat. Maka tidak heran jika rute yang biasa dilayaninya pun jauh lebih pendek dibanding angkutan kota lain.

bemo  2016 brilio.net

Tapi ada keunikan tersendiri lho jadi penumpang bemo. Ada semacam aturan yang muncul atas kesadaran penumpang. Jadi penumpang yang menempuh rute terjauh harus duduk di bagian paling dalam. Sementara yang jarak dekat duduk dekat pintu. Aturan ini muncul karena ruang penumpang yang sempit. Malah jika penuh, penumpang yang duduk berhadap-hadapan bisa adu dengkul lho. Tapi sayang, kini nasib bemo ibarat hidup segan mati juga nggak mau, makin tersingkir.