Brilio.net - Sejak mewabah pada Januari lalu, perkembangan virus Corona menjadi perhatian dunia. Pasalnya, virus ini tidak hanya menjangkit di daerah asalnya Wuhan China, namun merambah ke beberapa negara di Asia, Eropa hingga Amerika. Hal ini lantas membuat banyak penerbangan dari dan menuju China ditutup oleh berbagai negara.

Akibat virus Corona, ribuan warga Wuhan, China terisolasi. Virus yang bisa tersebar melalui udara ini mampu menyerang siapa saja. Bahkan yang terbaru ditemukan kasus virus Corona yang ditularkan dari ibu hamil ke bayi yang masih berada di dalam rahim. Hal ini bisa terjadi karena virus Corona dapat menyerang siapa saja.

Dilansir brilio.net pada Kamis (6/2) dari chinadaily.com, dikabarkan seorang ibu yang terjangkit virus Corona di Wuhan menularkan virus tersebut kepada janin yang masih ia kandung. Hal ini lantas mengejutkan staf medis yang bertugas di sana. Bayi tersebut bahkan saat ini sudah lahir di Wuhan pada Minggu (2/2) lalu.

pasien termuda virus corona  2020 brilio.net

foto: worldofbuzz.com

Kabar adanya bayi yang mengidap virus Corona ini tentu mengejutkan banyak pihak. Dan yang lebih memilukan, kabar terbaru menyebutkan seorang bayi positif terjangkit Corona setelah 30 jam dilahirkan. Bayi tersebut dinyatakan menjadi pasien termuda yang terjangkit virus Corona. Namun rupanya kasus bayi terjangkit virus ini bukan kali pertama ditemukan. Sebelumnya dilaporkan seorang bayi yang masih berusia 17 hari juga ditemukan positif terjangkit virus Corona.

Bayi termuda yang positif mengidam Corona, tidak ditemukan memiliki gangguan ataupun kelainan pada tubuhnya. Namun bayi tersebut dikatakan memiliki kondisi pernapasan yang cukup berat dan harus mendapatkan tindakan X-Ray. Dari situlah, kemudian ditemukan tanda-tanda yang menunjukkan bayi tersebut memiliki virus Corona. Bahkan bayi tersebut juga diketahui memiliki kelainan pada fungsi hati.

pasien termuda virus corona  2020 brilio.net

foto: Twitter/ChinaDaily

Sebelum melahirkan bayi dengan virus Corona, sang ibu sudah dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut. Kondisi tersebut membuat sang ibu harus mendapatkan tindakan isolasi saat usia kehamilan 38 minggu. Saat melahirkan anaknya, ibu tersebut harus menjalani operasi caesar untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi.

Tak hanya berhati-hati dalam menangani ibu dan bayi, para staf juga menggunakan pengamanan ketat. Mereka yang bertugas harus menggunakan pakaian steril agar terhindar dari virus Corona. Usai membantu proses persalinan, para petugas dinyatakan tidak tertular virus tersebut. Namun demi keamanan, pihak medis yang bertugas tetap harus berada di bawah pengawasan karantina.

Kelahiran bayi yang terjangkit virus Corona menjadi kasus pertama pada penularan antara ibu dan anak. Pihak pemerintah segera mengambil langkah dengan memperingatkan wanita hamil yang positif mengidap virus Corona. Hal ini mengingat bahwa virus ini dapat menular dari ibu hamil kepada janin yang ada di dalam kandungan.