Brilio.net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepertinya telah mantap memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Untuk itu, ia melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, Selasa (7/5).

Pulau Kalimantan merupakan salah satu lokasi alternatif yang akan dijadikan ibu kota baru. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut keseriusan pemerintah dalam hal pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia.

"Meninggalkan Jakarta pagi ini menuju Kalimantan. Saya hendak meninjau beberapa lokasi yang menjadi alternatif ibu kota negara yang baru," tulis akun Instagram @jokowi.

Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jokowi beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada pukul 09.00 WIB.

jkw kali  2019 brilio.net berbagai sumber

foto: Instagram/@jokowi

Setibanya di Kota Balikpapan Kalimantan Timur pada pukul 11.55 WITA, Jokowi langsung menuju ke lokasi yang menjadi alternatif rencana pemindahan ibu kota tersebut.

"Setelah itu, Presiden Jokowi beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Kalimantan Tengah," kata Bey.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu direncanakan bermalam di Kota Palangka Raya, untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja keesokan harinya. Di Palangka Raya, Jokowi juga akan meninjau lokasi yang menjadi alternatif rencana pemindahan ibu kota.

jkw kali  2019 brilio.net berbagai sumber

foto: Liputan6.com

Sebelumnya Jokowi menegaskan keseriusannya memindah ibu kota melalui akun Instagram @jokowi. Berikut unggahan akun Instagram @jokowi.

"Benarkah pemerintah bersungguh-sungguh soal rencana memindahkan ibu kota negara?

Ini bukan sekadar melanjutkan wacana yang muncul di setiap era pemerintahan. Secara internal, ihwal pemindahan ibu kota ini sudah kita bahas sejak tiga tahun lalu, bahkan tahun lalu Bappenas melakukan kajian-kajian detail dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan lingkungan.

Sebaran penduduk Indonesia saat ini terpusat di Pulau Jawa yang dihuni sekitar 57 persen penduduk Indonesia. Bandingkan dengan Pulau Sumatra yang didiami oleh kurang lebih 21 persen penduduk Indonesia, sementara sisanya tersebar di pulau-pulau lainnya seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Sejauh ini, sudah tiga alternatif daerah yang lahannya siap untuk menjadi ibu kota baru. Ada yang 80.000 hektare, 120.000 hektare, ada juga yang 300.000 hektare. Lahan seluas itu lebih dari cukup, mengingat DKI Jakarta sendiri memiliki luas sekitar 66.000 hektare.

Daerah mana yang akan dipilih, akan segera kita putuskan setelah melalui konsultasi dengan lembaga-lembaga negara yang terkait, seperti DPR," tulis Jokowi.