Brilio.net - Belum lama ini masyarakat dibuat fokus terhadap sebuah cuitan sebuah akun Twitter yang mengaku sebagai hacker. Akun yang diberi nama @son1x666 itu mengaku telah meretas data anggota Polri. Tak hanya data pribadi namun data keluarga dan orang terdekatnya juga dikuasai. Melalui sebuah unggahan ia menjelaskan telah berhasil membocorkan data itu.

"Polri- Indonesian National Police Hacked" 28k logins and personal information leaked," begitu tulis @son1x666.

Melansir dari Antara, akun itu membagikan tiga tautan yang diduga berisi salinan data pribadi anggota Polri yang telah diretas. Ketika link tersebut diklik, maka akan menuju pada tampilan website yang diduga dikelola oleh peretas, yang menyajikan data seperti nama, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satuan kerja, status pernikahan hingga nomor register pokok serta beberapa data pribadi lainnya. Namun untuk saat ini akun tersebut sudah tidak dapat diakses lagi.

Data polri diduga diretas  pexels.com


foto: pexels.com

Di samping itu, hacker tersebut menjelaskan, ia melakukan hal itu karena tak mendukung pemerintahan dalam memperlakukan rakyatnya. Peretas menjelaskan aksi itu dilakukan setelah banyak orang yang menghubunginya dan berbicara tentang kehidupan masyarakat di Indonesia. Cuitan yang semakin menjadi sorotan masyarakat itu lantas mendapatkan respons dari pihak kepolisian. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan bahwa data anggota, server, hingga aplikasi kepolisian dalam keadaan aman.

"Intinya untuk server data, aplikasi-aplikasi Polri serta sistem keamanan semuanya hingga saat ini aman," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Data polri diduga diretas  pexels.com


foto: pexels.com

Selain itu, Dedi mengatakan sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah melakukan pendalaman terkait pembobolan data Polri tersebut. Dedi tak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kebenaran data yang disebarkan peretas asal Brazil itu. Akan tetapi ia menekankan bahwa data Polri tersimpan dengan aman.

"Aman untuk datanya," kata Dedi yang dilansir dari Antara.