Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, baru-baru ini menyampaikan pandangannya kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah. Dalam keynote speech di acara peluncuran Buku Pilpres 2024, Megawati mengungkapkan pentingnya program ini, tetapi juga menyoroti beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.
"Saya adalah orang yang turun ke bawah, jadi ibu-ibu jangan mentereng-mentereng, tapi turun. Lihat manusia Indonesia yang katanya mau kasih makanan gratis. Setuju saya benar," ungkap Megawati.
Meskipun ia setuju dengan inisiatif tersebut, Megawati mengkritik anggaran yang hanya Rp10 ribu per porsi makanan. Sebagai seorang yang paham kuliner, ia merasa anggaran tersebut tidak realistis.
"Ku hitung, ya Rp10 ribu. Ya apa ya (apakah cukup?) Apalagi sekarang harga naik," tambahnya. Megawati kemudian meminta Prabowo untuk meninjau kembali anggaran tersebut, agar program ini benar-benar dapat memberikan manfaat yang diharapkan.
"Hai Mas Bowo, kalau denger ini tolong deh, suruh dihitung lagi," sambungnya. Ia menekankan bahwa kritiknya adalah untuk membangun dan memastikan program ini lebih realistis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Anto Mukti Putranto meninjau langsung uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilaksanakan di SMP 1 Barunawati, Slipi, Jakarta Barat.
Dalam kunjungannya, Anto Mukti Putranto didampingi oleh Wakil KSP Muhammad Qodari dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. Ia ingin memastikan bahwa standar menu gizi dan kalori yang disajikan sudah sesuai sebelum program ini dilaksanakan secara resmi pada awal Januari 2025.
"Jadi, saya melihat secara langsung apa yang dilakukan BGN ini sebagai bahan laporan kepada presiden. Kita akan memantau hingga wilayah Papua," ujarnya. Anto juga mengungkapkan rasa senangnya melihat antusiasme siswa saat menikmati makanan bersama di kelas.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis yang digagas oleh calon Presiden Prabowo.
Anindya Bakrie menekankan pentingnya program ini untuk memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan. Ia menyatakan, "Jika kita lihat upaya-upaya yang dilakukan oleh beliau (Prabowo) dalam menyediakan makanan bergizi gratis, saya rasa ini adalah hal yang tidak mengherankan."
Ia menambahkan bahwa setiap individu di Indonesia harus memiliki akses yang cukup terhadap gizi untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal. "Setiap orang harus memiliki akses terhadap gizi yang cukup untuk berkembang secara maksimal," ujarnya.
Dengan terpilihnya Presiden Prabowo pada Oktober 2020, Anindya percaya bahwa tahun ini merupakan periode krusial bagi Indonesia. Rapimnas Kadin 2024 menjadi momentum penting untuk menentukan arah kebijakan Kadin sebagai mitra strategis pemerintah.