Brilio.net - Indonesia menjadi salah satu negara yang punya gunung api aktif terbanyak di dunia. Salah satunya gunung yang belakangan aktivitas vulkaniknya sedang memuncak yaitu Anak Krakatau. Erupsi terus-terusan sejak Juni 2018 memicu longsornya beberapa bagian ke laut. Hal ini juga yang menyebabkan tsunami yang terjadi di beberapa wilayah Banten dan Lampung pada 22 Desember lalu.
Saat ini status Gunung Anak Krakatau sudah dinaikkan menjadi level 3 yakni siaga. Zona berbahaya juga telah diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer dari puncak kawah.
Gunung Anak Krakatau, yang sebagian besar dibangun di dinding NE (timur laut) curam dari kaldera letusan Krakatau pada tahun 1883. Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik. Gunung Anak Krakatau aktif di sisi SW(barat daya/menuju kaldera 1883), yang membuat bangunan gunung api cukup tidak stabil.
Dilansir brilio.net dari researchgate, Keruntuhan sayap dengan hipotetis 0,280 km3 yang terarah ke barat daya akan memicu gelombang awal setinggi 43 m yang akan mencapai pulau Sertung, Panjang, dan Rakata dalam waktu kurang dari 1 menit, dengan amplitudo dari 15-30 m.
Setiap waktu pemantauan gunung api dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui tingkat aktivitas gunung api sebagai dasar peringatan dini bencana gunung api. Peringatan dini bencana gunung api terdiri dari 4 level. Level disesuaikan dengan tingkat aktivitas gunung api tersebut.
Nah, berikut pengertian level-level peringatan dini pada gunung api yang sudah brilio.net lansir dari akun Instagram @pvmbg_kesdm, Kamis (27/12).
1. Level 1.
foto: merdeka
Level 1 berarti normal. Pada level ini aktivitas gunung api berflukasi tetapi tidak mengalami peningkatan. Ancaman bahaya dapat berupa gas beracun di area kawah.
2. Level 2.
foto: merdeka
Level 2 berarti waspada. Pada level ini gunungapi mulai mengalami peningkatan, salah satunya beberapa gunung api mengalami erupsi. Ancaman bahaya pada level ini adalah erupsi di sekitar kawah.
3. Level 3.
foto: merdeka
Gunung Anak Krakatau saat ini pada level 3, yang berarti siaga. Pada level ini aktivitas gunung api terus mengalami peningkatan yang semakin nyata atau terjadi erupsi. Ancaman pada level ini berupa erupsi yang dapat meluas tetapi tidak mengancam pemukiman penduduk.
4. Level 4.
foto: merdeka
Level 4 berarti awas. Pada tahap level ini aktivitas gunungapi terus mengalami peningkatan yang semakin nyata atau terjadi erupsi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas dan dapat mengancam pemukiman penduduk.
Recommended By Editor
- Ini peta rawan bencana Anak Krakatau, warga perlu siapkan masker
- Potret kondisi Gunung Anak Krakatau usai longsor, memicu tsunami
- 5 Potret terkini erupsi gunung Anak Krakatau yang terus aktif
- Daftar tsunami paling mengerikan akibat letusan gunung berapi
- 6 Gunung berapi di Indonesia yang meletus dalam 2 tahun terakhir