Brilio.net - Sekarang ini banyak orang yang melupakan kebutuhan spiritualnya hanya karena disibukkan dengan kebutuhan materialnya. Tak sedikit orang yang bekerja seharian penuh tanpa sadar bahwa batinya membutuhkan siraman rohani untuk tetap hidup bahagia.
Setidaknya itulah pesan yang ingin disampaikan Soedirman Moentari, salah seorang Jawa yang tinggal di Suriname, Amerika Selatan melalui statusnya pada Senin (15/2). Soedirman merupakan tokoh Jawa di Suriname, keluarga besarnya berasal Jawa Timur.
Soedirman muda diminta ayah dan ibunya agar sekolah tinggi di luar negeri, meski ayah dan ibu Soedirman harus menjual tanahnya untuk membiayai sekolah Soedirman hingga akhirnya ia mendapatkan dua gelar perguruang tinggi, satu dari Universitas Wageningen, Belanda dan Universitas Leiden, Belanda. Selain itu, Soedirman juga menjadi orang yang mengusai 10 bahasa dari berbagai negara.
Dalam statusnya di akun media sosialnya Senin (15/2) itu, Soedirman yang tak lagi muda mengingatkan bahwa manusia harus senantiasa siap untuk diambil nyawanya. Ia meyakinkan bahwa mati adalah satu-satunya hal yang pasti di dunia ini. Selain pasti, orang yang mati juga tidak akan membawa harta benda apapun yang dikumpulkannya saat di dunia. Soedirman ingin setiap orang menghargai dan memandang orang tidak dari harta yang dimilikinya.
"Iki sing nyata Muga2 mlebu Suwarga. Wong mati iku bandhané ora digawa, (bahasa Jawa). Dit is de echte waarheid. Als je sterft neem je geen rijkdommen mee, (bahasa belanda). Ini yang benar. Ternyata orang meninggal tidak akan membawa harta bendanya, This is the truth. A dead man cannot take his wealth with him," kata Soedirman mengingatkan.
LALU SIAPA SEBENARNYA SOEDIRMAN MOENTARI INI? - KLIK NEXT -
Soedirman merupakan tokoh Jawa di Suriname, putra dari keluarga asal Jawa Timur. Ia diminta ayah dan ibunya agar sekolah tinggi di luar negeri, meski ayah dan ibu Soedirman harus menjual tanahnya untuk membiayai sekolah Soedirman, akhirnya Soedirman mendapatkan dua gelar perguruang tinggi, satu dari Unversitas Wageningen dan Uvinersitas Laiden di Belanda.
Selain itu, Soedirman juga menjadi orang yang mengusai 10 bahasa dari berbagai negara. Kini Soedirman memiliki gelar akademik sebagai insinyur dan magister, namanya menjadi Ir. Soedirman Moentari MSc. Berkat illmunya dalam bidang Al-Quran, Soedirman juga menjadi Guru Besar dari Sekolah Islam Ibnu Chaldun di Belanda, sekaligus menjadi pakar dalam ilmu metode baca Al-Quran dengan cara digital hingga usia senjanya.
Simak foto-foto kehidupan Soedirman berikut ini:
1. Saat mengisi pelatihan Digital Quran Learning di Belanda
2. Saat menjadi pembicara Digital Quran Learning di Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga, Yogyakarta
3. Soedirman dan istrinya Alma Ponirah saat presentasi Digital Quran di kotha Rotterdam, Belanda
4. Saat mengisi materi Digital Quran Learning di salah satu Pondok Pesantren di Purworejo
5. Sebagai seorang yang berilmu dan rendah hati, ia dekat dengan tokok agama seperti Gus Mus
6. Soedirman menjadi pembicara dalam acara bertema Bangsa Jawa di Belanda