Brilio.net - Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat alami ledakan pada Senin (29/3) dini hari. Akibat ledakan tersebut, kilang minyak mengalami kebakaran dan menimbulkan suara keras yang membuat masyarakat sekitar panik.

Rupanya, ini bukan kali pertama kilang minyak tersebut mengalami kebakaran. Dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Senin (29/3) Kawasan kilang minyak Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat ini, beberapa kali mengalami kebakaran.

Pertama, kilang minyak Balongan terbakar pada Oktober 2007 silam. Dengan adanya insiden tersebut, api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah.

Siapa sangka, kilang minyak Balongan kembali terbakar pada Januari 2019. Dalam insiden kebakaran yang kedua, kebakaran terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP Aset 3 ke pengolahan minyak (kilang) Balongan, Jawa Barat.

Syahrial Mukhtar yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Pertamina mengatakan, fasilitas yang terbakar merupakan boiler penyuplai gas, untuk mendukung kegiatan kilang Balongan.

"Yang terbakar OTG Pertamina EP area asset 3 jadi di jalur boilernya," kata Syahrial pada 2019 lalu.

Syahrial menegaskan, fasilitas yang terbakar dalam insiden tahun 2019 tersebut berada di dekat kilang Balongan, tapi letaknya di luar komplek kilang. Tidak ada korban atas peristiwa tersebut.

Usai kejadian pada 2019 lalu, kebakaran dahsyat kembali terjadi di kilang minyak Balongan pada 29 Maret 2021 pukul 00.45 dini hari, di mana telah terjadi insiden yang menyebabkan terjadinya kebakaran di tangki T301G.

Akibat kilang minyak Balongan meledak, ada beberapa masyarakat yang luka-luka. Selain itu petugas Pertamina pun ada juga yang alami luka bakar akibat kebakaran yang terjadi di site. Korban luka-luka yang meliputi masyarakat dan petugas Pertamina kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat.

Dalam insiden kebakaran kilang minyak Balongan yang sudah terjadi ketiga kalinya ini, ada 20 orang yang alami luka-luka. Adapun informasi detail terkait orang luka-lukanya adalah 5 orang mengalami luka serius dan 15 orang lainnya mengalami luka ringan.

Data orang yang alami luka-luka diungkapkan Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya, Senin (29/3/2021). Caya mengatakan bahwa total koran yang terdata 20 orang dan sudah ditangani rumah sakit terdekat.

"Korbannya beragam ada warga sekitar dan juga pengguna jalan," ungkap Caya.

Lebih lanjut, Caya menginformasikan bahwa ada 20 korban luka. Tak hanya itu, ada setidaknya 500 orang yang mengungsi ke tempat lebih aman. Adapun tempat pengungsian yang dipakai adalah GOR Pertamina dan Pendopo Indramayu.

"200 orang di GOR milik Pertamina dan 300 lainnya di Pendopo Indramayu," jelasnya.

Hingga kini, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Plt Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Indramayu, Suyanto mengatakan saat kilang minyak meledak, cuaca di sana hujan disertai petir.

"Belum bisa dipastikan, karena masih pemadaman. Penyelidikan belum dimulai," kata Suyanto.