Brilio.net - Langkah tim Zoo's Dangerous Animal yang menembak gorila bernama Harambe dua hari lalu dikecam. Thane Maynard, Direktur kebun Binatang Cincinnati menjawab pertanyaan tentang keputusan cara yang dilakukan untuk melumpuhkan gorila tersebut. Ia mengatakan bahwa timnya mengambil keputusan yang sulit dan pilihan mereka tepat karena bisa menyelamatkan hidup anak kecil itu.

Beberapa saat setelah itu, langkah tersebut mendapat respon langsung dari Ian Redmond, ketua The Gorilla Organization. Menurut ian, petugas bisa saja bernegosiasi terlebih dahulu dengan gorila sebelum memutuskan menembak mati. Seperti halnya memberikan makanan favorit hewan tersebut seperti nanas, dan buah-buahan lainnya.

"Sangat disayangkan, langkah untuk menembak mati gorila diperlukan," kata Ian seperti dikutip brilio.net dari CNN, Selasa (31/5).

Thane Maynard, Direktur kebun Binatang Cincinnati menyatakan, opsi lain yang mungkin bisa dilakukan selain menembak mati, yaitu dengan dibius bisa menimbulkan efek yang tak sesuai harapan. Hal itu hanya malah akan membahayakan nyawa anak 4 tahun tersebut, belum lagi tembakan bius bisa membuat sang gorila gelisah dan situasi menjadi buruk.

Pernyataan Maynard diamini oleh Animal Expert, Jeff Corwin, penggunaan obat penenang bisa membutuhkan waktu yang lama, sedangkan pada saat itu anak tersebut harus segera diselamatkan "Dalam beberapa situasi, tergantung dengan obatnya. Efeknya bisa berlangsung setelah 10 sampai 15 menit," kata Corwin.