Brilio.net - Kepergian Prresiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie untuk selama-lamanya juga menimbulkan duka mendalam bagi perusahaan telekomunikasi, Telkomsel. Maklum, Habibie merupakan sosok penting dalam sejarah cikal bakal berdirinya Telkomsel di awal era 1990-an. Tak heran jika perusahaan pelat merah ini menjadikan Bapak Teknologi Indonesia itu sebagai Founding Fathers Telkomsel.
Direktur Utama Telkomsel, Emma Sri Martini mengatakan, Habibie merupakan sosok penting dan memiliki hubungan sejarah erat dalam proses beroperasinya teknologi selular Global System for Mobile Communications (GSM) di Indonesia, termasuk beroperasinya layanan Telkomsel pertama kali di Pulau Batam.
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Keluarga besar Telkomsel turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan merasakan kehilangan yang besar atas kepergian almarhum, ujar Emma.
Sejarah hadirnya teknologi GSM di Indonesia hingga berdirinya PT Telekomunikasi Selular tidak dapat dipisahkan dari peran penting Habibie. Pada 14 Juli 1993 silam, sejumlah direksi PT Telkom menghadap Habibie yang saat itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia.
Momen saat BJ Habibie mencoba sambungan telepon menggunakan GSM Telkom didampingi Direktur Utama Telkom Setyanto (paling kanan) dan Kepala Proyek Sistem Telekomunikasi Kendaraan Bergerak Telkom Garuda Sugardo (paling kiri) dalam acara Peresmian Telkomsel GSM di Pulau Batam pada 2 September 1994. Habibie melakukan hubungan telepon GSM Telkomsel perdana dari Batam ke Jakarta dan London. (Dok.Telkomsel)
Di atas sehelai kertas, Habibie menuliskan persetujuan dan penerapan GSM sebagai standar teknologi seluler Indonesia. Tulisan ini yang kemudian menjadi referensi dari sebuah langkah besar migrasi teknologi dan pengembangan industri seluler analog ke digital di Indonesia.
Empat belas bulan kemudian, tepatnya pada 2 September 1994, Habibie meresmikan pengoperasian Telkomsel GSM di Pulau Batam. Saat itu, Telkomsel merupakan nama produk PT Telkom. Sebagai Menristek, Habibie mencoba teknologi GSM dengan melakukan hubungan telepon GSM Telkomsel perdana, dari Batam ke Jakarta dan London.
Berangkat dari dua momen penting tersebut, Telkomsel GSM kemudian dipersiapkan dan dikembangkan menjadi sebuah operator seluler, hingga akhirnya pada 26 Mei 1995, lahirlah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Sejak peristiwa bersejarah di Batam, sosok Habibie sejatinya merupakan pelanggan pertama Telkomsel. Namun sebagai bentuk penghormatan yang terdalam atas kontribusinya, Telkomsel kemudian memberikan penghargaan kepada Habibie sebagai pelanggan Telkomsel ke-100 juta pada perayaan pencapaian Telkomsel di tahun 2011.
Saat hari jadi Telkomsel yang ke-21 pada 26 Mei 2016, Habibie pernah menyampaikan sebuah pesan berharga bagi perusahaan ini. Telkomsel adalah anak dan cucu ideologis-intelektual saya. Teruslah memberikan yang terbaik untuk bangsa, begitu pesan Habibie.
Karena itu menurut Emma, semangat Habibie akan selalu melekat dalam perkembangan dan pertumbuhan Telkomsel. Kami akan meneruskan cita-cita dan kontribusi Pak Habibie untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi untuk kemajuan anak bangsa. Selamat jalan, Pak Habibie, tutup Emma.
[crosslink_1]