Sandra Dewi menjadi sorotan publik saat memberikan kesaksian dalam sidang dugaan korupsi timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (10/10). Dalam sidang tersebut, Sandra mengungkapkan betapa suaminya memiliki kepribadian yang sangat suka menolong orang lain.

"Suami saya sering kali menolong orang tanpa pamrih, dan itu adalah sifat bawaan yang saya komplain. Namun, ketika dia pulang setelah membantu orang lain, dia selalu tampak bahagia. Hal itu membuat saya tidak bisa mengeluh lagi," ungkap Sandra.

Dalam momen yang sangat menyentuh, Sandra juga menceritakan pengalaman saat kelahiran anak kedua mereka. Bayi mereka sempat mengalami kondisi kritis dan harus dirawat di ICU. Meski dalam keadaan cemas, Harvey tetap menunjukkan jiwa sosialnya.

"Anak kami lahir tanpa menangis dan dinyatakan bisa 70 persen cacat. Di samping kami ada bayi bernama Joel yang beratnya hanya 900 gram. Saat saya berdoa, suami saya pergi menemui orang tua Joel dan menenangkan mereka, mengatakan bahwa Tuhan telah mengabulkan doa mereka," jelas Sandra.

Harvey tidak hanya peduli pada keluarganya, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya. Sandra menceritakan bagaimana suaminya berinisiatif membayar semua biaya perawatan bayi Joel yang tidak mampu membayar biaya inkubator. "Dia bilang akan menanggung bayi itu sampai sembuh. Itu adalah suami saya," tambahnya.

Selain itu, Sandra juga menekankan betapa dekatnya Harvey dengan anak-anak mereka. "Dia sering mengantar anak sekolah dan menjaga mereka saat saya keluar kota. Harvey adalah sosok yang luar biasa," puji Sandra.

Di tengah pandemi Covid-19, Harvey juga aktif membantu mencari alat kesehatan untuk mereka yang membutuhkan. "Dia mengajak teman-temannya untuk membantu orang-orang yang terinfeksi Covid-19. Dia sangat peduli dengan nyawa orang lain," kata Sandra.

Dalam kesehariannya, Sandra menegaskan bahwa Harvey bukanlah orang yang suka berkonflik. "Dia selalu menunjukkan sikap cinta damai. Saya yang sering marah di rumah," tutup Sandra dengan senyuman.