Brilio.net - Masyarakat Indonesia masih berjibaku dengan virus corona Covid-19. Menurut laporan data Kementerian Kesehatan RI lewat akun Twitter @KemenkesRI pada Minggu (10/5) pukul 12.00 WIB, akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 14.032 kasus. Di antara jumlah itu, 2.698 sembuh dan 973 meninggal.
Sejauh ini terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 387 orang. Kasus sembuh bertambah 91 orang dan kasus meninggal bertambah 14 orang.
Sebagai data tambahan, Kemenkes RI menginfokan sebanyak 158.273 spesimen yang terdiri dari 157.769 pemeriksaan RT PCR dan 504 spesimen dari pemeriksaan TCM dari 113.452 orang telah diperiksa.
Hasil positif 14.032 orang dan negatif 99.420 orang. Sementara, jumlah ODP 248.690 orang, sedangkan PDP ada 30.317 orang.
Update situasi terkini perkembangan #COVID19 di Indonesia (10/5)
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) May 10, 2020
(Sebuah utas)#BersatuLawanCovid19 #dirumahaja #JagaJarak pic.twitter.com/48I3EGin5x
Berbagai upaya menekan penyebaran virus corona terus dilakukan. Salah satunya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dimulai dari DKI Jakarta pada 7 April lalu, daerah lain yang menyusul antara lain Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, serta Kabupaten dan Kota Bekasi pada 11 April melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/248/2020, sebagaimana dilansir Liputan6.
Kemudian sehari berikutnya, Kabupaten dan Kota Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan di Banten juga menerapkan PSBB. Tak ketinggalan Pekanbaru, Makassar, Bandung, hingga Tegal juga diloloskan pengajuannya menerapkan PSBB. Masih banyak daerah lain yang telah disetujui Menteri Kesehatan untuk menerapkan PSBB. Daerah-daerah lain pun menyusul dalam proses pengajuan PSBB seperti Malang yang mengajukan PSBB melalui pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (9/5).
Selain itu, rapid test di tempat-tempat tertentu yang ramai atau sudah terkonfirmasi ada positif Covid-19, juga diberlakukan. Contohnya di Kudus.
"Jumlah rapid test yang tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus memang cukup banyak karena berkisar 1.500-2.000 alat rapid test sehingga memungkinkan melakukan tes cepat corona di berbagai tempat keramaian, termasuk pasar pusat perbelanjaan, pasar tradisional serta tempat-tempat keramaian," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Minggu (10/5) seperti dikutip Brilio.net dari Antara.
Hasil rapid test sebelumnya, kata dia, di Pasar Kliwon dari 50 orang terdapat enam orang yang reaktif, sedangkan di kompleks Masjid dan Menara Kudus dari 47 orang ada satu orang yang reaktif dan merupakan warga Demak.
Sejumlah warga yang reaktif corona di Pasar Kliwon Kudus, yakni dari Kecamatan Jati, Mejobo, Dawe, dan Kaliwungu.
"Mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumah, sedangkan dari Demak sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat," ujarnya.
Selain pemberlakuan aturan pemerintah, upaya yang bisa dilakukan setiap individu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ini antara lain tetap beraktivitas di rumah, bila terpaksa keluar rumah wajib pakai masker dan senantiasa menjaga jarak, menerapkan perilaku hidup bersih, makan dan minum sehat, dan tak lupa berolahraga untuk menjaga daya tahan tubuh.
Recommended By Editor
- 4 Fakta potensi eucalyptus jadi antivirus corona, bisa bunuh H5N1
- 4 Fakta teknologi cloud, solusi cerdas untuk UKM agar tahan krisis
- Kabar baik, antibodi virus corona telah ditemukan
- Amankah kembali bekerja di kantor usai pandemi corona berakhir?
- Kisah haru pria usia 100 tahun berpuasa sambil galang dana corona