Brilio.net - Jutaan warga di China terpaksa harus berdiam diri di rumah mereka pada Senin kemarin, disaat negara tersebut sedang memerangi virus corona Covid-19 varian Delta dengan melakukan pengujian massal dan pembatasan perjalanan.

Mengutip dari france24, Selasa (3/8), pemerintah China melaporkan terdapat 55 kasus baru virus corona yang tersebar secara lokal, ketika wabah varian Delta yang menyebar cepat mencapai lebih dari 20 kota dan lebih dari selusin provinsi.

Kota-kota besar seperti Beijing telah melakukan tes kepada jutaan penduduk, sambil menutup kompleks perumahan dan menempatkan kontak dekat di bawah karantina.

Pusat kota Zhuzhou, Hunan, melaporkan lebih dari 1,2 juta penduduk telah melakukan lockdown ketat selama tiga hari ke depan, sambil tetap melakukan upaya pengujian dan vaksinasi di seluruh kota.

"Situasinya masih suram dan rumit," kata pemerintah Zhuzhou dikutip dari france24, Selasa (3/8).

china lockdown lagi  2021 pixabay

foto: Pixabay

Padahal Beijing sebelumnya sempat berbangga atas keberhasilannya dalam mengatasi kasus domestik hingga hampir ke titik nol, usai virus corona muncul pertama kali di Wuhan pada penghujung tahun 2019.

Namun keberhasilan itu tak berlangsung selamanya. Kini setelah virus Covid-19 bermutasi dengan munculnya varian baru yakni Delta, pemerintah China mulai kelimpungan lagi.

Gelombang baru itu muncul dengan klaster di Nanjing, di mana sembilan petugas kebersihan di bandara internasional dinyatakan positif pada 20 Juli. Diperparah dengan tambahan 360 kasus domestik dilaporkan dalam dua minggu terakhir.

Wabah juga menyebar di tempat wisata daerah Zhangjiajie lewat para pengunjung teater yang kemudian membawa virus tersebut ke rumah masing-masing. Alhasil penduduk di Zhangjiajie sebanyak 1,5 juta orang terpaksa lockdown.

china lockdown lagi  2021 pixabay

foto: Pixabay

Pemerintah China mencoba menghentikan penularan tersebut lewat tracing dan tracking, kepada orang yang baru melakukan perjalanan dari Nanjing atau Zhangjiajie, serta meminta wisatawan tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana kasus ditemukan.

Beijing juga memblokir turis yang hendak masuk ke ibu kota selama musim liburan. Hanya mereka yang berkepentingan saja yang diperbolehkan masuk, dengan menunjukkan tes asam nukleat negatif.

Imbauan untuk tidak meninggalkan Beijing kecuali mendesak pun terus digemakan. Distrik ibu kota Changping telah me-lockdown 41.000 orang di sembilan perumahan pekan lalu. Sementara itu kasus baru dilaporkan bertambah di tempat wisata populer Hainan, menurut otoritas kesehatan nasional.