Brilio.net - Wabah virus Corona di Wuhan, China kian mengkhawatirkan. Dilansir merdeka.com, korban meninggal dunia akibat virus ini mencapai 41 orang dan 1.300 kasus lainnya dalam penanganan. Hingga kini pihak berwenang terus melakukan penanganan agar virus mematikan ini tidak menyebar luas. Seperti yang diketahui, Wuhan disebut sebagai daerah tempat Virus Corona pertama kali dideteksi.
Melihat kondisi yang semakin parah, pihak berwenang menutup tempat-tempat wisata dan sistem transportasi umum 14 kota di China, dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus misterius yang mematikan. Dari beberapa video yang beredar luas di media sosial, terlihat bagaimana korban yang terjangkit virus Corona kehilangan kesadaran dan tiba-tiba terjatuh. Bahkan beberapa video juga menunjukkan para pasien yang terjangkit virus Corona mengalami kejang-kejang.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, untuk pencegahan penyakit mematikan ini, semua tiket kereta api yang keluar masuk Wuhan juga telah ditangguhkan, sementara beberapa maskapai internasional membatalkan penerbangannya ke Wuhan. Sekitar 11 juta orang terisolasi di ibu kota Provinsi Hubei tersebut. Mereka yang terlambat mengevakuasi diri ke luar kota memutuskan untuk berdiam diri di rumah. Tak heran kondisi kota ini seketika berubah menjadi seperti "kota hantu."
Fenomena penyebaran virus ini terus menjadi perhatian dunia, bahkan beberapa negera disebutkan telah terjangkit virus Corona. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, virus tersebut telah menyerang 10 negara, di antaranya China, Prancis, Jepang, Australia, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika, dan Vietnam.
Melihat dari video yang beredar dan jumlah korban yang terus bertambah, tentunya membuat tim medis kewalahan dan frustasi. Seperti sebelumnya, dikabarkan Dokter Liang Wudong (62) yang bertugas di Rumah Sakit Hubei Xinhua Wuhan, juga dikabarkan meninggal dunia. Informasi itu disampaikan lewat pemberitaan stasiun televisi China Global Television Network, seperti yang dilansir merdeka.com.
Kondisi ini benar-benar membuat panik hampir semua orang di dunia, terlebih masyarakat China dan perawat yang melakukan penangan terhadap pasien terjangkit virus Corona. Lewat beberapa video yang diunggah ke akun Twitter seorang seniman China @badiucao, terlihat perawat menangis dan berteriak emosi karena dilanda frustasi. Mereka bahkan bingung harus bagaimana menghadapi kondisi mematikan tersebut.
video showing frontline medics of #WuhanCoronavirus melt down due to the devastating situation.
— Badiucao (@badiucao) January 24, 2020
rough translation
what are u doing
i want to go home ...
worked 4 shifts a day
take those patients away...
its not easy to b medic thererespectpic.twitter.com/NRBH2LVAsE
Dalam video ini tampak seorang tenaga medis merasa sangat ketakutan. Seorang tenaga medis lainnya bertanya, apa yang sedang ia lakukan? Dengan lantang ia menjawab bahwa dirinya ingin pulang.
"Aku ingin pulang, bekerja 4 shift dalam sehari! Bawa semua pasien itu pergi," ujarnya.
Meski temannya berusaha untuk menenangkan, ia tampak masih belum bisa menerima kondisi seperti itu. Hal itu sudah dipastikan rasa khawatir dan lelah menjadi pemicu utama tim medis bereaksi demikian.
Video lainnya menunjukkan seorang perawat yang menangis tersedu-sedu. Dalam keterangan video tersebut pemilik akun Twitter @badiucau menjelaskan bahwa perawat itu begitu frustasi karena tekanan harus melawan virus corona Wuhan tanpa henti setelah kota tersebut dikarantina.
"Dia mengatakan jika kita istirahat, maka kita dianggap sebagai pengkhianat, aku bekerja nonsetop setiap hari. Hanya kematian yang menungguku di sini," tulis akun Twitter @badiucau.
the 3rd video of a #wuhan nurse mentally meltdown due to pressure of fighting the deadly #WuhanCoronovirus non stop after city quarantine
— Badiucao (@badiucao) January 25, 2020
she said if we restthen we are treated as traitors. i worked nonstop everyday. Only death is waiting for me here.
pic.twitter.com/URr1Mx1WiF
Video lainnya menunjukkan seorang perawat menangis karena merasa sangat lelah dan juga ketakutan menghadapi kondisi mematikan tersebut. Jika mereka tidak bekerja keras, lalu siapa lagi yang akan menangani semua pasien-pasien tersebut. Ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi petugas medis di Wuhan.
Another video showing medics from #wuhan completely burn out & melt down.
— Badiucao (@badiucao) January 24, 2020
really sad and angry to see this happening
they need much more support than now.
where the fuck is the government support after #wuhanquarantine ?!#coronoavirus #WuhanPneumonia
pic.twitter.com/N69mDGlQd4