Brilio.net - Status aktivitas Gunung Anak Krakatau naik dari Waspada menjadi Siaga sejak Kamis (27/12). Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah dan 1 kilometer dari kawasan pantai Selat Sunda.
Gunung Anak Krakatau sendiri menjadi salah satu gunung api yang aktivitasnya terbilang aktif. Bahkan dari tahun ke tahun, perkembangan ukuran ketinggian gunung ini selalu mengalami kenaikan, sekitar 6 meter per tahun.
Awalnya, pasca letusan Gunung Krakatau tahun 1883, Gunung Anak Krakatau belum muncul di permukaan laut Selat Sunda. Namun, pada tahun 1927 tepatnya empat puluh empat tahun setelah letusan besar, mulai muncul sebuah letusan lagi yang menghasilkan sebuah gunung kecil di tengah laut, yang kemudian diberi nama Gunung Anak Krakatau.
Penampakkan letusan di tahun 1927 pun terekam oleh kamera pada saat itu. Seperti apa potretnya? Berikut brilio.net rangkum deretan potretnya dari akun YouTube 'Trending Channel', Kamis (27/12).
1. Masyarakat zaman tahun 1927 saat masih aktif bekerja di sawah.
2. Ada juga masyarakat yang berlayar di sekitar Selat Sunda.
3. Penampakkan pohon kelapa di sekitar pantai kawasan Selat Sunda.
4. Letusan awal di tahun 1927 mulai terpantau dari teropong.
5. Letusan di tengah laut terlihat semakin besar.
6. Letusannya tampak mengepul tinggi.
7. Letusan memunculkan 'wedhus gembel' yang tebal.
8. Meski letusan terjadi, namun orang-orang masih beraktivitas biasa.
9. Letusan menghasilkan asap hitam yang tinggi.
10. Letusan ini akhirnya memunculkan sebuah gunung baru bernama Anak Krakatau.
11. Video letusan Gunung Anak Krakatau dari tahun 1927-1929.
Recommended By Editor
- Timelapse gunung Anak Krakatau dari tahun 1984 sampai 2016
- Anak Krakatau Siaga, BMKG: waspada potensi tsunami Selat Sunda
- Anak Krakatau naik status Siaga, bagaimana kondisi Gunung Merapi?
- Gunung Anak Krakatau naik status Siaga, zona bahaya jadi 5 km
- 5 Fakta misteri suara dentuman misterius di Jawa Barat & Sumsel