Brilio.net - Beberapa hari terakhir ini sedang ada ketegangan di Papua atau tepatnya di Manokwari. Terjadi kasus keributan yang melibatkan warga Papua.
Keributan yang melibatkan warga Papua memang bukan kali pertama terjadi, bahkan di luar Papua. Meski demikian, bukan berarti masyarakat Papua anarkistis. Oknum yang tidak bertanggung jawab telah merusak keharmonisan.
Pada dasarnya mereka cinta damai. Hal ini dibuktikan dengan rombongan peserta KKN yang bertugas di wilayah Samber Pasi, Biak Numfor, Papua. Mereka jadi saksi ramahnya warga desa sana terhadap mereka yang merupakan pendatang.
Cerita ini dituliskan pemilik akun Twitter @IchlsArif. Pria ini menceritakan bagaimana sedihnya warga Samber Pasi ketika ditinggalkan para peserta KKN. Bahkan, satu kampung rela keluar pulau untuk sekadar mengantar para mahasiswa ke bandara.
Menurut pria bernama Ichlasul tersebut, ia dan teman-teman satu kelompok KKN bertugas di Samber Pasi, sebuah pulau di Kabupaten Biak Numfor. Awalnya mereka melakukan acara perpisahan dengan warga kampung di pulau tersebut. Kemudian para mahasiswa ini bakal melanjutkan perjalanan menuju kota.
Namun Ichlasul dan kawan-kawan dikagetkan dengan kedatangan warga kampung yang menyusul ke kota. Bukan cuma satu atau dua orang, melainkan satu kampung yang menyusulnya.
KKN bisa se-emosional ini. Udah dilepas di pulau, sehari selanjutnya disusul dong ke kota sama satu kampung. Kita dilepas jam 10 siang di pinggir pantai, katanya sampai jam 12 malem semua warga masih bersedih di tempat yang sama. pic.twitter.com/LNiBjiIKSh
Yarangga, Ichlasul (@IchlslArif) August 18, 2019
Padahal Ichlasul mengungkapkan, dari Samber Pasi ke kota membutuhkan waktu bisa sampai 4 jam lamanya. Tiga jam naik perahu ke Bosnik, lalu meneruskan perjalanan satu jam dengan menggunakan angkot. Sesampainya di kota, para warga kampung itu diceritakan menyewa mobil agar bisa menyusul para mahasiswa KKN. Lalu sebelum pulang, Ichlasul dan kawan-kawan sempat diculik untuk diajak jalan-jalan keliling kota.
"KKN bisa se-emosional ini. Udah dilepas di pulau, sehari selanjutnya disusul dong ke kota sama satu kampung. Kita dilepas jam 10 siang di pinggir pantai, katanya sampai jam 12 malem semua warga masih bersedih di tempat yang sama," ujar Ichlasul pada cuitannya, seperti brilio.net lansir pada Selasa (20/8).
foto: Twitter/@IchlsArif
Nggak sampai di situ, sudah jauh-jauh datang ke kota, warga Samber Pasi juga sengaja menyempatkan mengantar para mahasiswa ke bandara. Pada video yang diunggah, terlihat kerumunan orang yang melambaikan tangan mengucap perpisahan kepada mahasiswa yang satu per satu masuk ke dalam bandara.
Ichlasul juga mengunggah beberapa potret kebersamaan mereka dengan warga, baik saat masih di kampung hingga perpisahan yang mengharukan ini. Warga Papua baik semua!
"Bener kata @SingaArab, KKN bukan hanya tentang pengabdian tapi juga tentang keluarga. Kasumasa Samber Pasi, Jou Marandan Bebye," tulis Ichlasul.
foto: Twitter/@IchlsArif
Usai diunggah pada beberapa waktu lalu, kisah haru Ichlasul dan kawan-kawan ini viral di Twitter. Hingga kini, cuitan tersebut telah di-retweet sebanyak lebih dari 700 kali. Sementara itu ratusan warganet meninggalkan reaksi haru di kolom komentar postingan tersebut.
"Cengeng bgt, masa aku nangis liat ini. Baik bgt ya mereka," tulis akun @intanoktvny.
"BIAK = Bila Ingat Akan Kembali," kata akun @Coenkcore.
"Denger cerita dari mas odi aja udah terkesima. Apalagi klo salah satu yg kkn adalah aku. Haru," ungkap akun @dijualke.
Recommended By Editor
- 11 Meme lucu KKN ini bikin anak kuliahan senyum-senyum sendiri
- Kampus larang pakai plastik, kotak makan mahasiswa ini nyeleneh
- Viral, kampus ini punya cara agar mahasiswa tak stres garap ujian
- Izinkan mahasiswa terlambat, alasan dosen ini bikin salut
- 10 Cuitan lucu balasan 'anak UI pengen gaji gede', kocak abis!