Brilio.net - Sebuah video aksi unjuk rasa dari mahasiswa di tengah perayaan HUT ke-359 Kabupaten Tangerang menjadi viral dan ramai dibagikan ke media sosial. Dalam cuplikan video tersebut, tampak para demonstran bentrok dengan aparat saat hendak memasuki kantor Bupati Tangerang.
Aksi protes ini jadi perbincangan hangat lantaran diduga terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepada pendemo. Video yang diunggah oleh akun Twitter @AksiLangsung memperlihatkan seorang mahasiswa yang dibanting ke tanah oleh polisi.
Di tengah keramaian tersebut, sang mahasiswa tiba-tiba kejang-kejang usai dibanting oleh oknum polisi tersebut. Tampak terdengar suara pria meminta agar mahasiswa tersebut segera ditolong.
#polisisesuaiprosedur membubarkan aksi mahasiswa dengan cara mahasiswa dibanting sampai kejang-kejang.
Mantap pak Polisi! pic.twitter.com/zppgO1AONQ— #ReformasiDikorupsi (@AksiLangsung) October 13, 2021
Mahasiswa berinisial MFA (20) yang kejang-kejang tersebut pun langsung ditolong oleh polisi lain dan juga beberapa orang yang berada di lokasi kejadian. Video yang diunggah Rabu (13/10), sudah di-retweet lebih dari 15 ribu kali.
Oknum polisi pelaku pembantingan mahasiswa pendemo pada HUT Kabupaten Tangerang sudah meminta maaf atas aksi kekerasannya kepada MFA. Dipertemukan langsung dengan korban, NP meminta maaf dan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.
foto: Liputan6.com/Pramita Tristiawati
"Saya meminta maaf kepada Mas Fariz, atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas perbuatan saya, kepada keluarga, dan saya siap bertanggung jawab," kata Brigadir NP di Mapolresta Tangerang, Rabu (13/10).
Mahasiswa berusia 20 tahun itu pun memaafkan Brigadir NP atas perbuatannya. Namun ia tetap ingin melanjutkan kasus penyelidikan atas kekerasan yang menimpa dirinya.
"Menerima permohonan maaf tersebut, kalau lupa enggak. Saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan reflek tersebut," kata MFA, Rabu (13/10).
foto: Liputan6.com
Permintaan maaf itu juga diselingi dengan pelukan dan salaman antara Brigadir NP dan korban MFA. NP memeluk MFA dan sembari terus meminta maaf kepada korban.
Dilansir dari Liputan6, meski korban terlihat baik-baik saja, namun MFA terus memegang leher sebelah kanan dan kirinya. Ia juga melakukan pijatan kecil untuk meredakan rasa sakit.
Sementara itu, Kapolresta Tangerang diwakili oleh Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro juga menyampaikan permohonan maafnya atas nama institusi polisi kepada mahasiswa dan MFA.
"Kalau tadi yang bersangkutan, meminta maaf secara pribadi kepada korban. Kalau saya, Kapolresta Tangerang, meminta maaf kepada seluruh mahasiswa. Bapak Kapolda juga tadi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tadi, di mana oknum NP bertindak di luar SOP," tutur Kapolresta," tutur Kapolresta.
Bupati Tangerang juga meminta maaf atas kejadian yang menimpa MFA. Keduanya akan menyerahkan insiden ini kepada pihak berwenang untuk diselesaikan. Mereka berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali.
foto: Instagram/@zaki.iskandar_story
Kasus ini masih dalam pemeriksaan oleh pihak berwenang. Brigadir NP selaku pelaku pembantingan mahasiswa diperiksa oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polri.
"Pemeriksaan kemarin dilaksanakan oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polri," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga saat dihubungi, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (14/10).
Sementara itu untuk pemberkasan dilaksanakan oleh Bidpropam Polda Banten.
"Pemberkasan terhadap perkara tersebut dilakukan oleh Bidpropam Polda Banten," ujarnya.
Recommended By Editor
- Cerita Gilang Dirga sempat laporkan fans Lesty Kejora, pilih diam
- Beredar foto Reynhard Sinaga babak belur, ini fakta di baliknya
- Cerita 5 seleb jadi korban pencurian motor, termasuk Billy Syahputra
- Rizky Billar sudah laporkan haters, jejak digital jadi bukti
- Warkopi terancam 4 tahun penjara, begini respons bijak Indro