Brilio.net - Indonesia tengah menghadapi tantangan besar di sektor kesehatan. Salah satu masalah utama adalah kekurangan setidaknya 120 ribu dokter yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan. Krisis tenaga medis ini sudah berlangsung lama, terutama di daerah terpencil. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,6 dokter per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan minimal 1 dokter per 1.000 penduduk.

Untuk mengatasi hal ini Presiden Prabowo Subianto menyampaikan harapan besar untuk menjalin kerja sama dengan India. “Kami berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan India, khususnya melalui pengiriman profesor dan dokter spesialis untuk mengajar di perguruan tinggi kami,” ujar Prabowo dalam pertemuan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, beberapa waktu lalu yang dikutip brilio.net, Selasa (26/11).

Presiden Prabowo menyoroti pentingnya peran tenaga medis asing dalam mendukung sistem pendidikan kedokteran Indonesia.

“Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mengatasi kekurangan tenaga medis, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan di Indonesia,” tambahnya.

Wacana datangkan dokter spesialis © Instagram

foto: Instagram/@prabowo

Prabowo juga menekankan pentingnya mendorong lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di India. Langkah ini, menurutnya, akan memperkuat kolaborasi pendidikan kedua negara.

Dengan mengirimkan profesor dan dokter spesialis dari India ke perguruan tinggi di Indonesia, diharapkan transfer pengetahuan dan teknologi dapat terjadi secara efektif. Langkah ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di dalam negeri.

Rencana mendatangkan dokter spesialis dari India tentu memberikan harapan. Namun, hal ini juga memunculkan sejumlah pertanyaan. Apakah pengiriman dokter asing hanya menjadi solusi sementara tanpa menyelesaikan akar masalah? Jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas tenaga medis lokal, Indonesia bisa menjadi terlalu bergantung pada negara lain. Padahal, kekurangan dokter sebenarnya lebih terkait dengan distribusi yang tidak merata. Sebagian besar dokter terkonsentrasi di kota besar, sedangkan daerah terpencil sering kali terabaikan.

Wacana datangkan dokter spesialis © Instagram

foto: Instagram/@prabowo

Wacana mendatangkan dokter spesialis dari India memang dapat menjadi solusi sementara untuk mengatasi kekurangan dokter. Namun, kebijakan ini harus disertai dengan komitmen jangka panjang untuk memperkuat sistem kesehatan nasional. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat mengubah tantangan ini menjadi momentum untuk mereformasi sektor kesehatan secara menyeluruh.

Bagaimanapun, langkah ini membutuhkan pengawasan ketat agar tidak sekadar menjadi janji politik yang berakhir tanpa realisasi. Apakah wacana ini benar-benar solusi, atau hanya retorika semata? Menurut kamu gimana?