Brilio.net - Salah satu gejala seseorang terpapar virus corona yakni sesak napas. Namun, untuk seseorang yang menderita asma pasti akan merasa kesulitan mengidentifikasi sesak napas yang ia rasakan, karena asma kambuh atau terpapar Covid-19.
Dilansir brilio.net dari antaranews.com pada Jumat (12/3) Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat atau AAFA, menjelaskan beberapa gejala serupa antara sesak napas karena asma atau Covid-19.
Menurut bagan yang dibagikan AAFA melalui laman resminya, lama gejala sesak napas bagi pengidap asma dapat berlangsung dalam jangka waktu singkat sampai berjam-jam. Sementara, sesak napas yang disebabkan oleh Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang, dapat mencapai 7-25 hari.
Ciri lainnya, sesak napas pada penderita asma disertai dengan batuk dan mengi. Sementara, sesak napas karena Covid-19 tidak akan mengalami hal tersebut.
Seseorang yang terinfeksi virus corona jarang diawali oleh sesak napas, melainkan lebih menunjukkan gejala lain seperti sakit kepala, meriang, tidak enak badan, demam, nyeri pada sendi, hingga kehilangan indera penciuman.
foto: freepik.com
Berdasarkan data AAFA per 27 Januari 2021 tidak menunjukkan peningkatan risiko terpapar virus corona atau keparahan penyakit Covid-19 pada seseorang yang menderita asma.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, sebelumnya telah mencantumkan asma sedang hingga parah sebagai faktor risiko yang mungkin terjadi pada pasien Covid-19 dengan gejala parah. Tapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asma bukanlah faktor risiko seseorang dapat terpapar virus corona.
Meski begitu, penderita asma tetap harus berhati-hati ketika semua jenis penyakit pernapasan menyebar di lingkungan mereka. Seperti saat musim flu telah tiba, maka penderita asma harus mendapatkan vaksinasi flu.
Lebih lanjut, AAFA juga mengatakan bahwa penderita asma memungkinkan untuk tertular virus corona dan flu dengan waktu bersamaan. Maka dari itu, vaksinasi flu saat ini tersedia secara luas.
foto: freepik.com
Usai mendapat vaksinasi flu, dibutuhkan sekitar dua minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan terhadap flu. Dan vaksinasi flu tidak akan melindungi seseorang dari Covid-19.
Meski tidak berisiko tinggi terserang Covid-19, tetap penting seseorang untuk mengendalikan penyakit asma-nya. Obat-obatan umum yang mungkin sudah dikonsumsi oleh penderita asma dan kondisi terkait, tidak meningkatkan risiko terkena Covid-19.
Menurut AAFA, obat-obatan yang telah sesuai resep dokter tersebut, penting untuk membantu mengendalikan asma. Justru, risikonya akan lebih besar jika penderita asma berhenti meminum obatnya. Namun, jika pengidap asma harus menggunakan nebulizer, seseorang tersebut wajib membatasi jumlah orang yang ada di dalam ruangan bersamanya, dengan artian harus digunakan sendiri dalam ruangan tersebut.
Recommended By Editor
- Varian baru virus corona masuk ke Indonesia, begini kronologinya
- Varian baru virus corona Brasil, sebabkan pasien sembuh tertular lagi
- Satu tahun Covid-19, Jokowi tegaskan komitmen kendalikan pandemi
- 5 Cara mengatasi anosmia, gejala umum Covid-19
- Ini efek samping vaksin Covid-19, berdampak ringan sampai sedang
- 4 Fakta tentang virus corona varian baru di Inggris menurut ilmuwan