Brilio.net - Musibah yang menimpa Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentu membawa duka mendalam. Meski pencarian masih terus dilakukan, namun kini Eril sudah dinyatakan meninggal dunia saat berenang di Sungai Aare, Swiss.
Sebelum pulang ke Indonesia, rupanya Ridwan Kamil dan keluarga menerima surat tulisan tangan dari Wali Kota Bern, Alec Van Graffenried. Atalia, istri Ridwan Kamil pun mengunggah penampakan secarik kertas dengan tulisan pena warna biru itu di Instagram miliknya.
Tampak dalam potret tersebut, surat dari Graffenried ini ditulis dalam bahasa Inggris. Dalam surat tersebut, Graffenried awalnya berharap kunjungan Ridwan dan keluarga akan meninggalkan kesan yang baik, namun ternyata takdir berkata lain.
"Gubernur terkasih. Betapa saya berharap bahwa masa tinggal Anda di Bern selesai dengan kesan yang baik," tulisnya mengawali, dikutip brilio.net dari Instagram @ataliapr pada Sabtu (4/6).
Graffenried mengaku turut merasakan kesedihan mengetahui musibah yang terjadi pada Eril. Dia pun menuliskan ungkapan bela sungkawa pada keluarga Ridwan Kamil.
"Saya sangat sedih bahwa masa tinggal keluarga Anda di Bern sekarang dibayangi insiden tragis ini," lanjutnya.
Peristiwa hilang nya Eril ini tentu bakal membekas di benak keluarga, demikian pula dengan Sungai Aare yang selamanya disebut akan terhubung dengan keluarga Ridwan Kamil.
"Kota Bern selamanya akan sangat terhubung dengan Anda dan keluarga melalui peristiwa akhir pekan yang menyedihkan ini," pungkasnya.
Sementara itu, Atalia juga menuliskan perasaan pilunya melepas sang buah hati. Seperti berusaha untuk tetap tegar, Atalia berpamitan saat hendak pulang ke Indonesia.
"Ril… mamah pulang dulu ke Indonesia, ya.. Mamah titipkan kamu dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilikmu yang sebenarnya, Allah swt, dimana pun kamu berada," ungkap Atalia.
"Disini, di sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini, mamah lepaskan kamu, untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat.
Seperti yang pak wali kota sampaikan, The city of Bern will forever be deeply connected to us," tulisnya.