Brilio.net - WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan wabah monkeypox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan global (public health emergency of international concern). Lewat konferensi pers WHO pada Minggu (24/7), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan wabah terus berkembang dari 3.040 kasus cacar monyet dari 47 negara, menjadi 16 ribu kasus dari 75 negara termasuk di antaranya lima kematian.
WHO menyebutkan risiko cacar monyet di lingkup global masih sedang. Sementara di kawasan Eropa, risiko penularannya tinggi. Penyebaran cacar monyet dianggap sangat cepat ke seluruh dunia. Berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional, cacar monyet menular dengan cara baru sehingga sulit untuk dideteksi.
Untuk itu, WHO menyatakan bahwa cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. "Untuk semua alasan ini, saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ungkap Tedros Adhanom, dilansir brilio.net dari laman resmi WHO pada Senin (25/7).
Tedros Adhanom kemudian menjelaskan, meski telah menjadi darurat kesehatan global, saat ini wabah terkonsentrasi di antara pasangan pria yang sering berganti-ganti pasangan. Lebih lanjut, ia mengimbau wabah dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dari kelompok terkait.
"Oleh karena itu penting bahwa semua negara bekerja sama dengan komunitas laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, untuk merancang dan memberikan informasi dan layanan yang efektif, dan untuk mengadopsi langkah-langkah yang melindungi kesehatan, hak asasi manusia dan martabat masyarakat yang terkena dampak. Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apapun," tutupnya.