Brilio.net - Menjadi orang kaya atau miliarder tentunya tidak mudah dan melalui proses yang panjang. Pastinya tidak didapat dalam waktu cepat dan sekejab. Perlu usaha dan dan ketekunan yang konsisten untuk meraihnya. Mungkin kamu bisa memulainya dengan cara berinvestasi maupun menghasilkan suatu karya yang dapat diproduksi, sehingga dapat meraup keuntungan.
Untuk membuat suatu karya dibutuhkan ide dan kreativitas yang beda dari kebanyakan orang pada umumnya. Ya, kreativitas orang dalam menjalankan bisnisnya memang tak ada batasnya. Kadang ide-ide gila malah membuat seseorang menjadi kaya dan meraih kesuksesan yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Mereka pandai dalam berinovasi dan mengeksekusi ide yang terlihat mustahil itu tak hanya menjadi angan-angan saja.
Banyak orang yang sukses dan meraup jutaan dengan ide unik dan jenius yang direalisasikannya. Ide itu menjadikan seseorang menjadi miliarder, yang awalnya mungkin juga karena ide yang tak sengaja ditemukan bahkan terkadang konyol. Namun setelah diproduksi, ternyata produk menarik dan banyak mendapat respon masyarakat untuk ikut menggunakannya. Berikut berkat ide unik dan jenius ini membuat 13 orang ini jadi miliarder, brilio.net merangkum dari businessinsider, Jumat (23/8).
1. Ty Warner.
foto: Instagram/@tyinc
Beanie Babies diciptakan oleh Ty Warner pada tahun 1993 adalah mainan mewah yang diisi oleh kacang. Perusahaan milik Werber 'Ty Inc' diketahui menghasilkan USD 700 juta atau Rp 9,9 triliun dalam satu tahun. Ia menjual Beanies seharga USD 5 atau Rp 71.000 per buah. Pada 1999, perusahaan memiliki penjualan lebih dari USD 1 miliar atau Rp 14 triliun.
Warner membuat keputusan untuk tidak menjual mainan di perusahaan nasional seperti Toys-R-Us dan Walmart. Ia memasarkan mainannya di toko-toko kecil. Beberapa toko bahkan diberikan diberi batasan oleh perusahaan untik tidak menjual boneka lebih dari jumlah tertentu kepada pelanggan. Sejak perusahaan mainan itu didirikan, diperkirakan Beanie Babies mampu menghasilkan hampir USD 6 miliar atau Rp 85 triliun untuk Warner. Saat ini, Warner memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 2,6 miliar atau sekitar Rp 36,9 triliun.
2. Alex Tew.
foto: Screenshot/The Million Dollar Homepage
Homepage ketika dia berusia 21 tahun. Dia menjual satu juta pixel yang dihargai USD 1 atau Rp 14.000 per space di ruang iklan itu. Situs web Million Dollar "terjual habis" hanya dalam empat bulan setelah rilis pada tahun 2005. Ia tetap berusaha untuk berbisnis sembari menyelesaikan pendidikan di Universitas Nottingham, Inggris. Dan setelah situs itu mulai mendapat perhatian media dan semua ruang iklan dibeli. Akhirnya Alex Tew pun keluar dari kampusnya dan memulai karier sebagai pengusaha. Sejak saat itu ia menemukan startup unicorn baru dan aplikasi meditasi bernam Calm.
3. Scott Boilen.
foto: businessinsider
Scott Boilen, merupakan pemilik Allstar Products yang memiliki gagasan dan menghasilkan selimut Snuggie. Sejak 2008, lebih dari 30 juta Snuggies telah terjual dan menghasilkan lebih dari USD 500 juta atau Rp 7 triliun. Bsnysk orang yang memakai selimut Snuggies berpose untuk foto di Denver pada 25 April 2009. banyak orang mengingat iklan konyol itu di mana sebuah keluarga di permainan olahraga, semuanya dibungkus dengan Snuggies biru dan dikelilingi oleh orang lain yang terbungkus dari mantel dan syal. Mereka bersorak dan mengangkat tangan.
"Kami telah melihat produk-produk seperti ini dalam katalog untuk beberapa waktu, bahkan sebelum selimut Snuggie ini keluar, saya pikir," kata Boilen kepada The New York Times pada 2009. "Dan kami berpikir jika kami dapat menempatkan iklan yang cerdas di belakangnya dan menawarkannya dengan harga nilai yang lebih baik, maka orang akan membelinya," imbuhnya.
4. Richard James.
foto: Robert Haynes-Peterson
Richard James menemukan mainan Slinky ini ketika ia tidak sengaja menjatukan pegas ke lantai. Kemudian dia berpikir dan membuat ide untuk membuat mainan Slinky. Meskipun pada kenyataannya tidak langsung berhasil, ia berusaha sekitar dua tahun hingga akhirnya berhasil. Ia selalu bereksperimen untuk menghasilkan permainan sliky yang bagus. Setelah dia pergi ke Bolivia, istrinya, Betty memimpin perusahaan Slinky. Betty meninggal pada tahun 2009. Dalam berita kematiannya yang dirilis The New York Times bahwa jumlah Slinky yang telah terjual diperkirakan dapat mengelilingi dunia lebih dari 150 kali.
5. Gary Dahl.
foto: businessinsider
Gary Dahl adalah seorang eksekutif dibidang periklanan dan dikenal suka bercanda. Setelah mendengarkan teman-temannya berbicara tentang bahaya merawat hewan peliharaan, ia menciptakan Pet Rock pada tahun 1975. Dan berhasil meraup penghasilan sekitar USD 6 juta atau RP 85 miliar.
Dia menjual batu-batu itu sebagai hewan peliharaan yang "bebas repot", dan lengkap dengan panduan cara pemeliharaan dan dilengkapi dengan kardus kotak untuk mengangkut hewan peliharaan. Produk dari ide kreatifnya itu sangant diminati masyarakat. Akhirnya Dahl pun mencoba membuat ide lain agar sesukses Pet Rock-nya, namun beberapa idenya gagal termasuk buku "untold story".
6. Tiger Electronics.
foto: The Asahi Shimbun via Getty Images
Furby merupakan mainan elektronik yang berbulu perpaduan atara hewan hamster dengan burung hantu, yang muncul pada tahun 90-an. Meski popularitasnya menurun, Furby tetap menjadi mainan digemari dan menghasilkan USD 500 juta atau Rp 7 triliun per tahun.
Namun pada tahun 1999 Badan Keamanan Nasional melarang produksi Furbies. Menurut sebuah artikel CBS mengatakan mainan anak-anak itu adalah "mata-mata yang diproduksi China" dengan kemampuan untuk mendengarkan percakapan yang berkaitan dengan intelijen.
Menurut Roger Shiffman, yang mengepalai Tiger Electronics di mana mainan itu diproduksi, mengatakan bahwa mainan itu tidak dapat memiliki kemampuan untuk merekam. Mainan itu dikenal bisa berbicara, berjalan, dan bergetar tanpa isyarat bahkan kadang-kadang di tengah malam.
7. Scott Stillinger.
foto: Acey Harper/The LIFE Images Collection/Getty Images
Pada 1980-an Scott Stillinger menemukan Koosh Ball atau bola karet dengan serat warna-warni di atasnya. Hasbro membeli Koosh Ball seharga USD 100 juta atau Rp 1,4 triliun pada tahun 1997. Penemu Koosh Ball, Scott Stillinger, bermain dengan beberapa gumpalan berbentuk bola saat tenggelam di kolam renang di luar rumahnya. Seiring pertumbuhan perusahaan Stillinger ukuran bola Koosh pun berubah. Hingga saat ini masih banyak variasi Koosh Ball yang bisa kamu temukan. Dan pada 1995 bisnis ini sudah berjalan dengan baik. OddzOn, pembuat mainan itu, mengatakan jumlah yang terjual hingga mencapai jutaan dan dijual seharga USD 5 Rp 71.000 per buah.
8. Joe Pellettieri.
foto: Wikimedia Commons
Big Mouth Billy Bass adalah pajangan ikan yang digantung digarasi dan dapat berbicara. Karya ini diciptakan Gemmy Industries pada tahun 2000 dan menghasilkan jutaan. Meskipun pendapatan tidak pernah diungkapkan, beberapa laporan memperkirakan pajangan ini menghasilkan sekitar USD 100 juta atau Rp 1,4 triliun.
Ikan yang bisa bernyanyi ini dibuat untuk hadiah lelucon yang sangat menarik. Joe Pellettieri membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk menghasilkan Billy Bass yang sempurna seperti kepala yang bergerak, ekor dan mulut merespons, sehingga semuanya lengkap dan dapat bernyanyi "Don't Worry, Be Happy," dan "Take Me to the River". Hari ini mainan itu dijual seharga USD 40 atau Rp 568.000 per mainan.
9. Ken Hakuta.
foto: Nowstalgic Toys/Amazon
Ken Hakuta menjadi jutawan pada tahun 1985 berkat Wacky Wall Walker-nya. Itu adalah mainan berlengan delapan yang menyerupai gurita. Ketika menempel di dinding, tampak seperti berjalan karena gravitasi. Mainan ini berhasil dijual dalam jumlah jutaan.
Sebenarnya Hakuta tidak sebagai penemu ide ini. Dia menginovasi mainan asli China ini dan dipasarkan seharga USD 100 ribu atau Rp 1,4 miliar dan mulai memasarkannya di daerah DC. Hanya dalam beberapa bulan, lebih dari 240 juta terjual, dan Hakuta meraih untung sekitar USD 80 juta Rp 1,1 triliun.
10. Joe Pedott.
foto: Amazon
Mainan ini identik dengan era 1980-an untuk merujuk patung atau miniatur dengan rambut yang khas. Sosok di balik lahirnya mainan ini adalah Joe Pedott yang menciptakan dan menjual Chia Guy pertama pada 8 September 1977. Dia kemudian mengajukan merek dagang pada 17 Oktober 1977. Tal lama, mainan ini mendapat respons yang baik dari berbagai kalangan. Pada era 2000-an, Mainan ini mencakup kura-kura, babi, anak anjing, kucing, katak, kuda nil, dan karakter kartun seperti Garfield, Scooby-Doo, Looney Tunes, Shrek, The Simpsons, dan SpongeBob. Perusahaan menjual 500.000 setiap musim liburan. Dengan harga USD 16 atau Rp 227.000 per buah, itu berarti jutaan dolar terkumpul setiap tahunnya
11. Harvey Ball.
foto: John Fischer/flickr
Pada tahun 1963, Harvey Ball menggambar sketsa berwajah tersenyum yang digariskan dengan lingkaran dan diwarnai warna kuning. Dan dijual sebesar USD 45 atau Rp 639.000. Ia tidak pernah mematenkan desainnya.
SmileyWorld memiliki desain dan menghasilkan lebih dari USD 250 juta Rp 3,5 triliun per tahun. Siapa yang tahu ide wajah tersenyum bahadia itu bisa sangat menguntungkan. Ball pertama kali menggambar wajah bahagia untuk klien perusahaan PR-nya, State Mutual Life Insurance, dengan harga dua digit dolar.
12. Albert C Carter.
foto: Flickr/frankieleon
The Magic 8 Ball telah menjadi mainan peramalan yang sangat populer selama beberapa dekade. Albert C Carter menemukan ide pada tahun 1940-an berbentuk tabung pada awal penemuannya yang mendasarkannya pada penemuan alat peramal. Awalnya bernama "Syco-Seer," Carter bermitra dengan pemilik toko lokal, Max Levinson, yang membawa gagasan itu kepada saudara iparnya, Abe Bookman, untuk produksi massal. Perusahaan baru mereka yang baru terbentuk, Alabe Crafts, mulai menjual Syco-Seer, yang diberikan paten pada tahun 1948. Hari ini, Magic 8 Ball dimiliki Mattel, dan perusahaan mainan mengatakan mereka menjual sejuta Magic 8 Balls setiap tahun.
13. Arthur K "Spud" Melin dan Richard Knerr.
foto: Instagram
Plastik modern Hula Hoop diciptakan oleh Arthur K "Spud" Melin dan Richard Knerr, pendiri perusahaan mainan Wham-O Hula Hoop. Melin dan Knerr mendapatkan ide awal hula hoop yang diproduksi secara massal dari anak-anak sekolah Australia menggunakan bambu hoop untuk berolahraga. Keduanya mulai memproduksi hula hoop plastik berwarna cerah pada tahun 1958 dan menjualnya seharga USD 1,98 Rp 2,8 juta per buah. Idenya itu berhasil hingga mereka berhasil menjual 25 juta Wham-O Hula Hoops dalam waktu empat bulan. Melin mematenkannya pada tahun 1963.