Brilio.net - Personel Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Anthonius Gunawan Agung gugur dalam bertugas. Ia menjadi salah satu korban gempa Palu Jumat (28/9). Pria yang kerap di sapa Agung meninggal setelah melaksanankan tugas terakhirnya memandu Batik Air lepas landas.
Saat gempa terjadi, Anthonius Gunawan Agung berada di tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Saat itu Batik Air ID6231 sedang lepas landas menuju Makassar. Tak disangka gempa tiba-tiba mengguncang.
Rekan korban yang sedang tidak melayani memutuskan turun dari tower. Namun Anthonius Gunawan Agung memilih tinggal. Ia memastikan bahwa pesawat Batik Air lepas landas dengan sempurna. Tak disangka, ia justru harus menjadi korban gempa.
Meninggalnya Anthonius Gunawan Agung meninggalkan duka mendalam. Namun banyak yang mengapresisasi kisah heroiknya. Berikut 4 fakta tentang sosok Anthonius Gunawan Agung, seperti dilansir brilio.net dari akun Twitter @AirNav_Official, Minggu (30/9).
1. Sempat berikan clearance ke Batik Air.
foto: Twitter/@AirNav_Official
Anthonius Gunawan Agung tetap melaksanakan tugas saat gempa. Bahkan ia sempat memberikan clearance untuk lepas landas tiga menit lebih cepat. Clearance yang ia berikan ternyata menyelamatkan 148 penumpang Batik Air ID6231 dan tujuh kru pesawat.
2. Melompat dari lantai empat dan alami patah kaki.
Setelah Batik Air ID6231 take-off, Agung langsung menyelamatkan diri. Ia lompat dari lantai empat tower. Aksinya tersebut membuatnya harus mengalami patah kaki. Ia pun dilarikan ke rumah sakit.
3. Meninggal dalam perawatan.
foto: Twitter/@AirNav_Official
Hasil rontgen menyatakan bahwa Agung harus dirujuk ke rumah sakit lebih besar. Pasalnya diindikasikan ada luka dalam. AirNav berusaha mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Sayangnya Agung meninggal sebelum helikopter tiba. Anthonius Gunawan Agung lahir di Abepura, 24 Oktober 1996. Ia meninggal di usia dua puluh dua tahun.
4. Jenazah dikuburkan di Makassar dan mendapat sambutan.
foto: Twitter/@AirNav_Official
Orangtua Agung berdomisil di Papua. Namun banyak keluarga yang tinggal di Makassar. Pihak keluarga meminta agar jenazah dikuburkan di Makassar. Sesampainya di Makassar, jenazah mendapat penghormatan dari AirNav.
5. Mendapatkan kehormatan dengan naik dua pangkat.
foto: Twitter/@AirNav_Official
Direktur AirNav Novie Riyanto, telah berada d Makassar untuk menyambut kedatang jenazah dari Palu pada Sabtu (29/09). Novie juga menyampaikan bahwa AirNav menaikkan pangkat Agung menjadi dua tingkat.
"Keluarga besar AirNav berduka atas berpulangnya Almarhum yg telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkap Pak Novie seperti dilansir dari Twitter/@AirNav_Official.
Recommended By Editor
- Detik-detik pergerakan tanah pasca gempa di Palu, bangunan bergeser
- Ini penjelasan BPPT, gempa Donggala setara 200 kali bom Hiroshima
- Menyelamatkan banyak orang, pria ini korbankan nyawa saat gempa Palu
- Ini perbedaan signifikan karakter gempa Donggala dengan Lombok
- 15 Potret memilukan kerusakan jalanan dan bangunan di Palu-Donggala