Brilio.net - Christopher Farrel Millenio Kusuma, siswa SMA Negeri 8 ini pernah kebingungan ketika kuota internetnya sudah mau habis tapi kebelet ingin men-download sebuah game.

"Kepikiran gimana caranya ngecilin datanya agar bisa download satu game saja," ujar cowok berkacamata ini saat ditemui brilio.net di SMAN 8 Yogyakarta, Jumat (24/11).

Berkat pengalaman kuota tipis itu, pelajar yang biasa dipanggil Farrel ini bisa main ke markas Google di Mountain View, Amerika.

Penelitiannya berjudul "Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data" membuat penasaran perusahaan raksasa IT tersebut.

Yuk kita kenalan dulu dengan cowok ganteng ini.

1. Sudah membuat proyek ini dari kelas 11 SMA.

Chris SMA 8YK  2017 brilio.net

foto: dok. pribadi

Christopher membuat sebuah proyek saat masih di bangku kelas XI karena penasaran dengan proses pengecilan data. Cowok yang baru berusia 17 tahun ini berniat membuat penelitian di bidang Data Compression. "Dari situ tau yang namanya Zip dan Rar. Gimana sih cara membuatnya? Kan itu tahun 90an semua, masa gak ada perkembangan?" ujarnya.

2. Suka dengan game berjenis strategi.

Chris SMA 8YK  2017 brilio.net

foto: brilio.net/Laksa Mahardikengrat

Farrel mengaku suka dengan game berjenis strategi. Berbagai game di komputer dan smartphone pernah dia jajal. Farrel tertarik dengan bagaimana musuh komputer bisa membuat permainan makin asik. "Gimana sih cara membuat musuhnya itu, kok musuhnya jago sekali membunuh kita," ujarnya.


3. Sudah mengajukan proposal ke mana-mana.

Chris SMA 8YK  2017 brilio.net

foto: brilio.net/Laksa Mahardikengrat

Sudah selesai membuat proyek yang bisa dijalankan, Christopher mencoba peruntungannya di kancah lomba IT nasional. Sayang, sudah 11 kali mengajukan proposal tapi tidak lolos juga. "Iseng-iseng ada iklan Google di sebuah media online. Saya buka dan langsung saja ngesubmit idenya," kenangnya.

4. Sempat tidak percaya bisa berangkat ke Amerika.

Chris SMA 8YK  2017 brilio.net

foto: Digitaltrends.com

Putra dari Monovan Sakti Jaya Kusuma ini mendapat kabar tak lama setelah mengajukan idenya tersebut. Setelah diwawancarai, Christopher mendapat lampu hijau dari Google untuk mengadiri acara di markasnya Mountain View, California, Amerika pada 15-20 Februari 2017. "Awalnya gak kebayang karena waktunya mepet hanya dua minggu untuk mengurus," kata Farrel.

5. Takjub dengan kepribadian orang di markas Google.

Chris SMA 8YK  2017 brilio.net

foto: TripSavvy.com

Cowok kelahiran bulan Januari ini mengatakan takjub dengan kepribadian orang-orang yang mengikuti acara tersebut. Menurutnya, peserta lomba tersebut tidak bersaing dengan ketat. "Hampir semua yang dia punya itu di-share. Tidak pernah mengatakan ini ide jelek atau buruk," ujarnya.