Brilio.net - Semenjak virus corona menyebar ke berbagai penjuru dunia, banyak kegiatan di berbagai sektor terganggu. Bahkan banyak kegiatan yang harus terhenti ataupun dibatalkan akibat penyebaran virus corona yang terus meluas di banyak belahan dunia. Akibatnya banyak perusahaan maupun perkantoran kini menerapkan Work From Home (WFH) alias bekerja dari rumah. Lantaran bekerja dari rumah dalam kondisi saat ini diyakini dapat meminimalisir penularan virus corona.
Dengan kebijakan WFH, kini banyak orang menghabiskan waktu di rumah. Meski harus bekerja dari rumah, rencana dan koordinasi antara perusahaan atau kantor dengan karyawan pun harus tetap berjalan lancar. Akibatnya saat ini aplikasi video conference pun banyak diunduh masyarakat. Salah satu aplikasi yang paling booming yakni bernama Zoom.
Zoom merupakan aplikasi komunikasi yang menggunakan video. Aplikasi ini dapat digunakan dalam perangkat smartphone, desktop, hingga telepon dan sistem ruang. Secara umum orang-orang menggunakan aplikasi yang didirikan oleh Eric Yuan ini untuk melakukan konferensi ataupun meeting video dan audio.
Eric Yuan (kanan)/foto: Linked in/Eric S. Yuan
Kini kepopuleran aplikasi Zoom kian meroket di tengah wabah corona. Masyarakat pun penasaran dengan sosok di balik lahirnya Zoom, Eric Yuan, yang disebut-sebut meraup untung di balik pandemi virus corona ini.
Lalu seperti apa sosok Eric Yuan? Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, Minggu (5/4), lima fakta Eric Yuan pendiri Zoom yang makin tajir kala pandemi virus corona mengguncang dunia.
1. Terinspirasi dari pidato Bill Gates.
Pada 1990-an, Eric Yuan tertarik ketika mendengar Bill Gates berpidato tentang internet. Kala itu Yuan yang masih tinggal di China berusia 20 tahun. Pembicaraan dari Bill Gates memicu mimpi dan dia ingin pergi ke Amerika Serikat. Akhirnya pada tahun 1997 ia pun pindah ke Amerika.
2. Pernah bekerja di perusahaan WebEx.
Di Amerika, Eric mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan perangkat lunak bernama WebEx. Pada 2007 perusahaan tersebut kemudian diakuisisi oleh Cisco. Eric Yuan pun diangkat menjadi VP Korporat teknik. Lantaran memiliki banyak pelanggan yang tidak senang dengan layanan konferensi video itu, akhirnya ia memiliki ide untuk mengembangkan platform baru.
3. Eric Yuan mendirikan perusahaan pada tahun 2011.
Pada 2011, Eric Yuan memutuskan untuk memulai usaha baru Zoom-nya, di San Jose, California, Amerika Serikat. Lebih dari 40 karyawan dari Cisco bergabung ke startup yang ia dirikan. Pada 2012, akhirnya Zoom diluncurkan sebagai aplikasi konferensi video. Beberapa tahun kemudian, perusahaan memiliki 1.700 karyawan dan pendapatannya pada 2018 mencapai lebih dari USD 330 juta atau Rp 5,4 triliun.
4. Pengguna aktif Zoom harian kini capai 200 juta.
Wabah virus corona yang berdampak secara global berpengaruh positif terhadap pengguna aktif harian layanan video conference Zoom. Pasalnya kini pengguna aktif hariannya telah mencapai 200 juta. Angka ini terus naik sekitar 20 kali lipat dalam kurun 3 bulan belakangan.
"Pada akhir Desember tahun lalu, angka tertinggi peserta konferensi harian, baik gratis maupun berbayar, yang berlangsung di Zoom adalah sekitar 10 juta," ujar Eric Yuan seperti dikutip dari merdeka.com.
5. Raih kekayaan sebesar Rp 124 triliun.
Ketika beberapa perusahaan mengalami krisis di tengah pandemi corona seperti sekarang, berbeda halnya dengan perusahaan milik pria 49 tahun itu. Dilansir brilio.net dari businessinsider.sg, kekayaan Eric Yuan melonjak 112% menjadi USD 7,57 miliar atau Rp 124 triliun dalam tiga bulan terakhir. Kekayaannya bertambah hampir USD 4 miliar atau Rp 66 triliun. Di kondisi seperti saat ini, diketahui Eric Yuan bekerja 18 jam sehari di Zoom.