Brilio.net - Sudah menjadi rahasia umum kalau di Indonesia ada semacam sikap sentimen terhadap orang-orang keturunan Tionghoa. Mereka dianggap tidak senang membaur atau sombong dengan orang di sekitar. Padahal belum tentu mereka bersikap seperti itu, hanya saja kita sudah terlanjur terbawa asumsi sendiri.
Sejarah Indonesia sendiri sebenarnya mencatat orang-orang keturunan Tionghoa yang membela Tanah Air. Sejak zaman Belanda, mereka menganggap Indonesia sebagai tumpah darahnya. Cukup banyak pahlawan dari golongan Tionghoa, meskipun nama-nama mereka kebanyakan tidak banyak yang tahu.
Berikut tokoh-tokoh Tionghoa yang berjasa besar bagi Indonesia. Kalau kamu masih sering mempermasalahkan SARA, sepertinya harus membuka lagi buku sejarah dan membaca kisah tokoh-tokoh berikut. Ini dia sembilan orang pribumi keturunan Tionghoa yang membela Indonesia mati-matian bahkan ada yang dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional, seperti brilio.net kutip dari berbagai sumber, Selasa (24/1).
1. Susi Susanti.
foto: merdeka.com
Sepertinya hampir semua orang mengenal salah satu legenda bulutangkis Tanah Air ini. Susi Susanti berhasil mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Ia benar-benar bekerja keras untuk terus berlatih bukutangkis karena memang ingin sekali mengharumkan nama bangsa. Dengan banyaknya prestasi yang diraih, ia juga mendapatkan penghargaan Tanda kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama dari negara.
2. Tan Liong Houw.
foto: 2.bp.blogspot.com
Kalau di dunia bulutangkis ada Susi Susanti, di dunia sepakbola ada Tan Liong Houw. Pemilik nama lain Latief Harris Tanoto ini adalah mantan pesepakbola Indonesia yang memiliki julukan Macan Betawi. Pada saat era kejayaannya, ia sempat membela tim yang sekarang berganti nama jadi Persija Jakarta. Pria keturunan Tionghoa ini sangat ditakuti lawan karena keahliannya dalam bermain bola. Bahkan, ketika membela Timnas Indonesia, tim Uni Soviet pun sempat dibikin kerepotan olehnya.
3. Yap Thiam Hien.
foto: merdeka.com
Kalau sekarang negara sudah ada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa dekade yang lalu ternyata ada seorang keturunan Tionghoa yang sangat antikorupsi dan gigih menentang praktik kotor itu sejumlah lembaga pemerintah. Ia sempat ditahan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1968 dan kembali dimasukkan sel pada tahun 1974 karena membela aktivitas mahasiswa dalam peristiwa Malari. Yap menjadi salah satu pendiri Yayasan lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
4. Tony Wen.
foto: age-of-history.blogspot.com
Tony Wen atau Boen Kim To merupakan salah satu orang Tionghoa yang juga ikut berjasa bagi negeri ini. Saat penjajahan Belanda, keuangan dan kas negara justru sangat minim. Hal ini disebabkan blokade Belanda dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Saat itulah Tony Wen bergerak cepat dengan menyuplai logistik, senjata dan memperjualbelikan barang-barang dari dalam negeri sesuai dengan saran Menteri Keuangan saat itu yakni AA Maramis. Pria ini berhasil membantu untuk mengisi keuangan negara yang saat itu sangat tipis.
5. Siauw Giok Tjhan.
foto: biskom.tumblr.com
Meskipun lahir dari keluarga Tionghoa, namun kecintaannya terhadap Tanah Air tidak bisa disangsikan. Bahkan pria ini lebih suka diakui sebagai orang Indonesia daripada Tionghoa. Di era Soekarno, ia pernah menjabat di posisi strategis, seperti Ketua Baperki, Menteri Negara, anggota badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), anggota Parlemen Republik Indonesia Sementara, anggota Majelis Konstituante pemilu 1955 dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung. Pria kelahiran Surabaya 23 Maret 1914 ini juga menjadi salah satu pendiri cikal bakal Universitas Trisakti Jakarta.
6. Joe Hin Tjio.
foto: alchetron.com
Nama Joe Hin Tjio mungkin terasa asing di telinga masyarakat Indonesia, padahal dari dirinyalah nama Indonesia dikenal di dunia Internasional. Di era penjajahan Jepang, ia pernah ditahan karena dianggap memberontak namun akhirnya berhasil melarikan diri ke eropa. Di Eropa, Joe mendalam ilmu sains hingga namanya menjadi terkenal karena berhasil menetapkan jumlah kromosom manusia secara pasti dan sekaligus mematahkan teori painter. Pria asal Indonesia dianggap berjasa bagi dunia medis dan sains.
7. Wan Moy.
foto: laalfabeta.com
Wan Moy merupakan salah satu pejuang keturunan Tionghoa yang asli dan lahir di Jawa Tengah. Ia mulai aktif berjuang untuk kemerdekaan Indonesia sejak berusia 13 tahun. Di usianya yang masih belia, ia ditugaskan menjadi mata-mata tentara Siliwangi untuk mencari segala informasi yang dimiliki Belanda. Selain menjadi mata-mata, ia juga aktif di Palang Merah Indonesia.
8. Liem Koen Hian.
foto: merdeka.com
Liem Koen Hian merupakan salah satu anggota dari badan Penyelidik Usaha-usaha kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Setiap kali dalam forum ia sering kali mengemukakan pendapat dengan mengedepankan unsur nasionalis. Ia secara total mendukung kemerdekaan Indonesia dan menekankan bahwa untuk mengusung wacana kemerdekaan agar semua pihak tidak mencampuradukkan sisi rasial.
9. John Lie.
foto: militer.info
Tokoh satu ini mungkin salah satu orang yang sudah dikenal luas, terutama di Angkatan Laut. Mayor (AL) John Lie (Lie Tjeng Tjoan) merupakan seorang nahkoda yang dipercaya Pemerintah Indonesia. Ia mendapatkan tugas untuk menjual komoditas negeri dan ditukarkan dengan persenjataan yang sangat dibutuhkan oleh para pejuang dalam melawan belanda. John pensiun dengan jabatan Laksamana dan berganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma. Tahun 2009 silam, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, John Lie masuk ke dalam daftar pahlawan nasional karena jasanya terhadap negara yang memang begitu luar biasa.
Recommended By Editor
- Kepahlawanan Frans Kaisiepo dilecehkan netizen, duh
- 11 Wajah sosok ini bakal kamu temukan di uang baru RI, kenalan yuk
- Ulama besar NU Kiai As'ad menjadi pahlawan nasional
- 4 Pahlawan ini sering kena sumpah serapah macetnya Jakarta, siapa ya?
- Ini 11 bukti kalau Haji Agus Salim bertubuh kecil tapi bernyali besar