Brilio.net - Menjelang pukul 19.00 WIB, Sabtu (19/1), kafe Tirana Art House & Kitchen di Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta, tengah disibukkan dengan persiapan gelaran busana karya fashion designer asal Solo, Adeline Kusumawardani.
Saat hendak memasuki kafe bernuansa putih dengan tatanan bangku dan meja kayu tersebut, kerabat sang fashion designer menyambut Brilio.net kemudian memperkenalkan Brilio.net dengan Adeline, panggilan akrab Adeline Kusumawardani.
Adeline Kusumawardani menerima bunga dari kerabat tanda selamat atas terselenggaranya fashion show tunggal Adeline/foto: Kawulastory
Dalam balutan busana dominan hitam dan cokelat nan elegan, Adeline menyambut Brilio.net dengan begitu hangat lewat jabatan tangan. Sambil menunggu gelaran busana tunggal Adeline bertajuk Let's Talk About Our Body dimulai, Brilio.net berbincang dengan wanita 36 tahun tersebut.
Di bagian belakang ruangan yang dijadikan spot 'panggung' catwalk, Brilio.net duduk bersama Adeline di bangku kayu panjang. Bersama kami di spot terbuka dengan pencahayaan minim tersebut, para model fashion show tunggal Adeline sibuk mempersiapkan diri. Tampak beberapa di antara para model ini grogi sehingga berupaya menarik napas dalam atau mengobrol dengan sesama model.
Model fashion show tunggal Adeline bukan model profesional, melainkan wanita-wanita dari berbagai kalangan dan profesi. Bukan hanya wanita dewasa, ada pula anak-anak yang menjadi model fashion show tunggal Adeline.
Fashion show tunggal ini menjadi yang pertama bagi Adeline setelah sebelumnya sempat mengikuti beberapa fashion show bersama pihak lain. Acara malam itu juga menjadi titik balik rebranding Adeline memperkenalkan diri dan karyanya khusus busana plus atau big size. Sebelumnya, Adeline membuat busana-busana semua ukuran dengan nama brand Minami.
Adeline bersama para model fashion show tunggalnya/foto: Kawulastory
Keunikan karya Adeline dalam fashion show tunggal tersebut adalah dari 10 karya yang dia tampilkan, ada dua busana berbahan sutra daun singkong, lho. Dia mengombinasikan sutra daun singkong dengan bahan kain lain dalam dua busana tersebut.
Sutra daun singkong berasal dari kepompong ulat yang memakan daun singkong. Adeline memutuskan menggunakan bahan sutra ini lantaran belum lazim digunakan di pasaran dan belum banyak dikenal masyarakat.
"Sampai ada yang bilang, habis ini daun singkong mahal," canda Adeline yang mengaku mengambil sutra daun singkong dari pengrajin asal Kulonprogo, Yogyakarta.
Menurut Adeline, sutra daun singkong bersifat lentur terhadap cuaca. Jika cuaca panas jadi adem, sedangkan saat dingin jadi hangat. Ke depannya, Adeline tak ragu membuat karya-karya busana berbahan sutra daun singkong.
Adeline tak sendiri dalam gelaran busana tunggalnya. Dia mengajak lima murid terbaiknya turut menampilkan karya.
Ya, selain fashion designer, Adeline juga seorang pengajar fashion. Dia menggelar workshop di Tirana Art House & Kitchen setiap Sabtu sebanyak dua sesi, yakni pukul 10.00 dan 15.00 WIB. Sejauh ini sudah ada 20 murid aktif dalam workshop tersebut.
Di antara murid-murid Adeline tersebut ada yang belajar dasar-dasar fashion saja, ada pula yang sepenuhnya ikut workshop hingga menelurkan karya. Nah, lima murid dalam fashion show tunggal Adeline inilah yang telah berhasil mewujudkan ide mereka dalam sebuah karya busana.
Kerennya, ada murid termuda Adeline yang turut andil dalam fashion show kali ini. Gadis cilik berusia 6 tahun bernama Rania tampil memamerkan karya cantiknya.
Tak ingin sekadar mengajar, Adeline ingin memberanikan para muridnya memamerkan sekaligus menjual karya. Itulah alasan dia mengajak kelima murid terbaiknya terlibat dalam fashion show tunggal Let's Talk About Our Body.
"Mereka sudah punya ciri khas sendiri dan mencapai target marketnya mereka. Karena kalau fashion designer bisa mendesain tapi tidak bisa menjual, untuk apa? Itu yang saya tekankan," tutur wanita yang baru satu tahun belakangan membuka workshop fashionnya itu.
Mulai masuk dunia fashion sejak 2014, cukup banyak hal yang telah dilalui Adeline. Berkat passion dalam fashion dengan memadu-padankan busana, wanita lulusan ilmu pertanian tersebut tergerak menjalani bisnis di bidang fashion.
"Lalu saya berpikir kalau saya hanya di level itu (bisnis saja), saya tidak akan berkembang. Akhirnya saya ambil sekolah private fashion designer lalu mengembangkan sampai sekarang," ungkap Adeline tentang kilas balik perjalanannya menjadi fashion designer.
Setelah kurang lebih satu minggu berguru pada seorang fashion designer senior lulusan sekolah fashion design New York, Amerika Serikat, di Jakarta, Adeline langsung beraksi menerapkan ilmunya itu dalam karya-karya selanjutnya.
Karya-karya Adeline yang dipamerkan dalam fashion show tunggal, Sabtu (19/1)/foto: Setiawan Yanis
Meski dunia fashion menawarkan iming-iming keuntungan besar, dalam perjalanannya tetap diwarnai tantangan. Ada selera pasar yang harus diperhatikan betul.
Selain kini fokus ke busana plus size, Adeline juga menyematkan ciri khasnya dalam berkarya.
"Karya saya didominasi ada brokat dan kain tradisional," kata wanita yang terinspirasi fashion Chanel dan Dior itu.
Dalam menyeimbangkan antara ciri khasnya dan minat pasar, Adeline memiliki kunci tersendiri. Dia tetap melihat tren di luar maupun dalam negeri. Namun, dia juga melibatkan peran media sosial dalam menyesuaikan selera pasar dan ciri khas seorang Adeline.
"Saya biasanya bikin polling di social media, kayak pilih A atau B," sambung fashion designer fans Ashley Graham, model plus size papan atas Amerika, tersebut.
Sejauh ini, Adeline memproduksi pakaian ready to wear dengan konsep feminin dan chic simple, sehingga bisa dipakai kasual saat ngantor maupun ke pesta. Dengan konsep penjualan online, dia bisa merambah berbagai daerah Indonesia. Bahkan karyanya sudah dinikmati orang-orang di beberapa negara seperti Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Australia.
Dalam lima tahun ke depan, Adeline memiliki target mengembangkan bisnis dari online ke gerai khusus busana plus size.
Selain bersemangatmenekuni dunia fashion sekaligus konsisten menggenggam cita-cita, Adeline juga ingin menularkan spirit pada wanita-wanita di luar sana, termasuk yang memiliki tubuh plus size.
"Selalu percaya diri, be smart, dan tetap menggali potensi diri. Melaju melangkah mencapai impian kita," katanya di hadapan para tamu saat menutup acara gelaran busana tunggal Let's Talk About Our Body.