Brilio.net - "Apakah penting bagi kita untuk berbuat baik dan membantu orang lain?"
Pemikiran seperti itu memang terkadang menghampiri kita. Berbuat kebaikan di mana pun dan kapan pun juga membuat hidup yang cuma sekali ini akan lebih berarti dan bisa membawa kebahagiaan tersendiri. Hal tersebut mungkin dirasakan oleh penggagas dari Komunitas Pelangi Berbagi Yogyakarta, Alfian Silvia Krisnasari.
"Awalnya sebenarnya dari iseng, kan kadang kita tuh ada masa-masanya down, nah dari situ ada teman yang memberikan saran, 'kenapa nggak amal aja, Fi, sedekah dan beramal', gitu," ucap Fian Diwawancarai mengisahkan awal mula lahirnya Komunitas Pelangi Berbagi Yogyakarta itu kepada brilio.net, Jumat (31/3).
Ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-19, gadis kelahiran 30 April 1994 ini pun mengisinya dengan mengadakan bakti sosial (baksos). Cewek asal Solo ini sempat ragu dan takut dengan prasangka orang lain mengenai apa yang ia lakukan. "Saya belum siap dengan spekulasi publik, takut dikira sok baik lah atau riya’. Tapi ternyata respons teman-teman sangat positif dan di luar ekspektasi yang saya bayangkan," katanya.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan teman-teman kampusnya yang mau berkontribusi langsung, dan mendorongnya untuk mendirikan Pelangi Berbagi Yogyakarta. "Teman-teman luar biasa tersebut adalah mbak Dita, Nova, Cici, Rega, Tamal, Wulan dan Kiki," tutur cewek yang kini melanjutkan studi S2-nya di Universitas Gadjah Mada ini.
Setelah resmi berdiri pada 13 Februari 2015, kegiatan awal dari komunitas ini adalah membagikan nasi ke para pengguna jalan. Aktivitas ini dilakukan malam hari sepulangnya anggota komunitas ini dari kampus.
Bak bola salju, aktivitas itu pun menggelinding dan membesar berkat makin banyaknya teman Fian yang ikut menjadi donatur. Kegiatan dari Pelangi Berbagi sendiri biasanya terdiri dari bagi-bagi nasi, baksos bencana alam, baksos panti asuhan, baksos yayasan dan baksos panti jompo dengan dana bantuan dari para donatur.
foto: dok. pribadi
Tidak hanya dalam bentuk materi, Pelangi Berbagi juga memberikan dukungan berupa motivasi dan juga sosialisasi-sosialisasi. “Kita biasanya ke YKAJ, ke panti untuk mengadakan bazaar, kemudian sosialisasi kesehatan untuk anak, dan juga memberikan dukungan moral ke korban bencana alam,” lanjut cewek yang juga mempunyai hobi di bidang seni ini.
Lantas, bagaimana dia mengatur waktu antara kesibukannya sebagai mahasiswa S2 dengan Pelangi Berbagi?
“Aku nggak pernah menekan diriku dan teman-temanku. Karena ngajakin orang berbuat baik kan memang sukarela, baik materi dan juga waktu. Disesuaikan dengan jadwal pribadi. Yang penting harus total dan maksimal, sih,” jelasnya.
foto: dok. pribadi
Mahasiswi S2 Ilmu Kedokteran ini mengaku menjadi punya banyak teman setelah aktif di kegiatan ini. “Ada kepuasan sendiri ketika melakukan kebaikan kepada orang lain, apalagi dengan orang-orang yang ada di lingkungan terdekat kita sendiri,” kata Fian sambil tersenyum. Fian pun berharap Pelangi Berbagi bisa lebih besar dan terus eksis, bahkan menyebar di kota-kota lain.
Dari sini, kita tentu bisa melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Fian bersama teman-temannya melalui Pelangi Berbagi, membuktikan bahwa #BaikItuNyata. Tak hanya kepada untuk diri sendiri, tapi juga bisa berguna bagi orang lain dan memberi warna kepada orang lain layaknya pelangi.
Kamu juga bisa menjadi salah satu sosok yang ikut berbuat lebih banyak kebaikan. Gimana caranya? Gampang sekali. Cukup mention akun Instagram @MinuteMaid_ID dan gunakan tagar #BaikItuNyata lalu sebarkan berita baikmu hari ini. Karena #BaikItuNyata.
Recommended By Editor
- Hadapi pendemo rasis dengan senyuman, wanita ini tuai pujian
- 5 Potret pangeran Brunei yang multitalenta, jadi idaman kaum hawa nih
- 7 Pesepak bola dunia ini berpendidikan tinggi, ada yang bergelar PhD
- Cewek ini buktikan #BaikItuNyata, bantu survivor Leukimia lewat cerita
- Gadis ini rela pakai uang jajan buat tolong hewan, bukti #BaikItuNyata