Brilio.net - Sulit untuk dibayangkan jika kita harus mengalami kecelakaan dan mengakibatkan cacat fisik permanen. Meskipun berawal dari insiden kecil tapi siapapun tentu tak mau mengalami cacat fisik, apalagi di bagian wajah. Namun hal tersebut harus menimpa seorang gadis asal Afghanistan bernama Zubaida Hasan.

Berawal dari satu insiden kecil saat membantu ibunya memasak, benar-benar hampir merenggut masa kanak-kanaknya. Kala itu, Hasan masih berusia sembilan tahun dan sedang menuang minyak tanah ke dalam kompor yang masih panas. Tak disangka api malah menyambar dan membakar wajah serta bagian atas tubuh Hasan.

Hasan pun dibawa ke sebuah rumah sakit di Iran. Namun dokter merasa sulit dan angkat tangan untuk mengobati Hasan mengingat kondisinya yang sangat parah dan terus memburuk. Lantas apakah Hasan dan kedua orangtuanya menyerah? Tidak. Berikut brilio.net telah merangkum dari Wittyfeed, Kamis (16/6), kisah Hasan sampai bisa bertahan hidup dan transfromasi yang didapatkannya semasa menjalani masa pemulihan.

1. Inilah sosok Zubaida Hasan dengan kondisi wajah sebelum dan sesudah menjalani operasi.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Kecelakaan saat menuang minyak tanah ke dalam kompor rupanya malah membuat api menyambar dan membakar wajah dan bagian atas tubuh Hasan. Sang ayah kemudian membawa hasan ke rumah sakit terdekat tapi kondisinya malah kian memburuk.

BACA JUGA: 12 Alasan kenapa kamu kudu bangga jadi jomblo, jangan minder lagi ya

2. Kondisi Hasan sangat parah kala itu.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Wajah Hasan tampak meleleh akibat luka bakar serius sehingga membuatnya tak bisa menggunakan mulut dan matanya. Lengannya juga sulit untuk digerakkan. Kondisi ini membuatnya tak bisa makan dan tidur.

3. Ayah Hasan tak menyerah.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Meski awalnya dokter merasa sulit untuk mengobati Hasan dan memilih untuk meninggalkan kasus ini, tapi tidak dengan ayah Hasan. Ia tetap membawa Hasan untuk menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Iran tapi karena kondisi Hasan kian memburuk, sang ayah kemudian meminta bantuan kepada dokter dari Amerika Serikat yang tengah bertugas di Kabul.

4. Hasan bertemu dengan dokter militer Amerika.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Sang ayah kemudian membawa Hasan ke Angkatan Darat Amerika di Kabul. Mereka lalu memutuskan untuk menghubungi Departemen Luar Negeri AS untuk mencari jalan pengobatan terbaik bagi Hasan.

5. Hasan mendapatkan donasi untuk biaya pengobatan dan bisa menjalani operasi.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Sebuah organisasi amal di Amerika sanggup untuk memberikan bantuan keuangan pada Hasan. Hasan pun diterbangkan ke Amerika setelah mengetahui kabar baik tersebut. Hasan kemudian dirawat di The Grossman Burn Center, tempat dimana anak-anak korban luka bakar dirawat dan diobati. Di sana, ia menjalani 12 prosedur operasi besar selama sembilan minggu tapi pengobatan berlangsung selama satu tahun.

6. Hasan menjalani pengobatan sambil sekolah.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Selama menjalani berbagai jenis pengobatan dan psikoterapi, Hasan mulai sekolah di California. Ia juga menjalani latihan fisik untuk mengembalikan kemampuan tubuhnya. Perlahan tapi pasti, kondisi Hasan mulai membaik dengan senyum yang mulai terlukis di wajahnya.

7. Hasan kembali ke Afghanistan untuk berkumpul bersama keluarganya.

Zubaida Hasan  2016 brilio.net

Kini usia Hasan sudah 24 tahun dan dirinya akan kembali ke Afghanistan. Orangtuanya sangat senang melihat anak mereka kembali lagi. Kisah hidup Hasan telah menginspirasi banyak orang. Semangat gadis kecil ini untuk tetap bertahan hidup tak hanya membuat kedua orangtuanya bangga tapi juga semua orang yang mengetahui jalan hidupnya.