Brilio.net - Masih ingat dengan sosok bocah Arya Permana? Ya, Arya merupakan bocah asal Karawang, Jawa Barat yang sempat menjadi sorotan pada tahun 2016 lalu. Arya Permana yang baru berusia 10 tahun saat itu diketahui memiliki berat badan mencapai 192 kg. Ia memiliki tubuh yang sangat gemuk atau mengidap obesitas.

Dengan berat badan hampir 200 kg, Arya Permana sulit untuk menjalani rutinitas sehari-hari. Dirinya kesulitan bermain dengan teman-teman hingga kesulitan pergi ke sekolah. Kondisinya yang cukup memprihatinkan tersebut membuat para ahli diet memberikan perhatian khusus bagi Arya Permana. Dirinyapun sempat menjalani prosedur operasi lambung pada tahun 2017 untuk mengurangi berat badannya.

Sejak menjalani prosedur diet dan beberapa operasi, kondisi Arya Permana semakin membaik. Dirinya kini berhasil menurunkan berat badan hingga lebih dari 100 kg. Namun demikian, Arya Permana masih menghadapi persoalan yakni kulitnya yang menjadi kendur dan menggelambir karena kehilangan lemak di balik lapisannya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam waktu dekat akan melakukan tindakan operasi bedah plastik terhadap pasien obesitas Arya Permana.

arya permana operasi plastik  2019 liputan6

foto: liputan6.com

Dikutip dari liputan6.com, Senin (17/6), ketua tim dokter RSHS Bandung Julistyo Djais mengatakan, usai pemeriksaan kesehatan di poliklinik anak dan sesi pemotretan, terdapat empat bagian tubuh Arya Permana yang kulitnya menggelambir. Kulit yang menggelambir tersebut terdapat di lengan, kaki, perut dan dada.

"Memang begitu kalau sudah kegemukan ya setelah menciut, (menghilangkan) gelambir-gelambir ya tugasnya dari dokter bedah plastik. Untuk istilahnya mengkoreksinya. Operasinya sih sudah waktunya sekarang ini sudah melebihi limitnya. Persoalannya dipelajari dulu dan tidak langsung dioperasi semuanya, tangannya dulu, mungkin nanti perutnya, dadanya terus kakinya. Bertahaplah," kata Julistyo seperti dikutip dari liputan6.com.

arya permana operasi plastik  2019 liputan6

foto: liputan6.com

Sementara itu, Julistyo juga mengungkapkan bahwa langkah setelah dilakukan operasi sangat penting dan harus dicermati dengan baik. Dokter harus memperkirakan jangka waktu penyembuhan luka sisa operasi plastik yang telah dilakukan. Pasalnya, tak semua pasien operasi plastik dapat sembuh secara cepat, sehingga butuh penanganan yang tepat dan terukur.

"Kemungkinan dalam waktu dekat ini akan dilakukan rapat oleh dokter spesialis bedah plastik. Berat badan Arya tadi sewaktu datang ke poli anak 85,9 kilogram. Kondisinya sehat hanya meninggalkan masalah di bagian kulit tubuh berlipat-lipat di area tertentu. Kami merencanakan ke depan untuk menangani kondisi tersebut dengan meminta bantuan sejawat dokter bedah plastik," terangnya.

Adapun dokter spesialis bedah plastik yang akan dikerahkan kemungkinan cukup banyak. Hal ini agar durasi pelaksanaan operasi dapat selesai secepat mungkin.