Brilio.net - Di samping untuk mencari hiburan dan mengembangkan bisnis, media sosial sejatinya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi. Hal itu pun turut dilakukan oleh seorang juru masak asal Kota Gudeg sekaligus pemilik Ruang Tengah Cafe, Adisurya Satriawan.

Bermula dari munculnya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan bisnis kafenya sepi, alumni SMK Negeri 4 Yogyakarta tersebut lantas memutuskan untuk membuat video tutorial memasak. Ia lalu mengunggah video-video itu ke akun TikTok @adisuryasanz dan Instagram @adisuryasatria miliknya.

Dalam penuturannya, Adisurya mengatakan bahwa berkurangnya pengunjung ke kafenya membuat stok bahan makanan menumpuk. Sementara itu, tak semua bahan makanan, terutama sayuran, memiliki masa simpan yang lama alias mudah busuk.

"Awalnya kan saya punya usaha kafe ini. Di tahun 2020, awal-awal pandemi itu, otomatis kafe sepi. Lalu, pas masuk bulan puasa, (akhirnya) waktu itu kepikiran, buat konten aja apa ya, daripada bahan-bahan yang di kafe dibuang, umurnya kan nggak lama kan kalau sayur-sayuran," ucap Adisurya Satriawan kepada brilio.net saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Kala itu, Adisurya kemudian memberi nama konten memasaknya dengan sebutan 30 Hari Memasak. Bersama dengan seorang temannya, kegiatan produksi konten itu pun dilakukan serba mendadak dan tanpa skrip selama bulan Ramadan.

"Semua itu dadakan awalnya. Misalnya masak nih, Yang ada apa bahannya? Oh, ini umurnya nggak lama, tak bikin sekaranglah. Dijadiin apa ya?. (Setelah direkam) nanti diedit, terus dikasihin ke aku, aku isi suara. (Semua dikerjakan) berdua aja sama temenku, device-nya cuma pakai HP. Isi suaranya ya dadakan, nggak ada teks, ini harus ngomong ini," ungkap Adisurya.

Menariknya, berbeda dari video tutorial memasak lain, dalam kontennya Adisurya selalu menyelipkan humor atau kata-kata yang lucu ketika menyebutkan bahan dan menjelaskan proses memasak. Dalam pengakuannya, hal itu dilakukan semata karena ia memang gemar bercanda.

@adisuryasanz

Telur Masak Kecap ##tipsmakanan101 ##cooking ##tutorialmasak ##fyp ##foryoupage ##chef ##kulinerramadan ##30HariMemasak ##ramadanyummy

original sound - Adisurya Satriawan

"Memang bawaan sih (gemar bercanda), bukan untuk membranding diri. Makanya, selain kata Yak, hari ini, di video itu selalu ada kalimat Jangan lupa siapin tisunya. Itu maksudnya bercanda, kayak Nih, diicipin! Bikin terharu lho ini masakannya (karena enak), siapin tisunya siapa tahu ntar nangis (pas makan). Terus juga di tengah-tengah sama akhir ada kalimat yang galau-galau, bucin-bucin gitu," ucapnya.

Tanpa pernah disangka sebelumnya, hal tersebutlah yang kemudian membuat konten-kontennya menjadi viral. Tak hanya mendapat informasi, sejumlah warganet pun mengaku terhibur dengan cara Adisurya membagikan resep dan cara memasak suatu hidangan.

"Voice overnya apik.. Masukkan lada bubuk ojok sik bangun ndak malah medeni.. ngene wae aku kemekelen (Masukkan lada bubuk, jangan yang bangun, ntar malah menakutkan. Gini aja aku tertawa)," tulis pemilik akun Twitter @awquarin.

Sementara itu, Adisurya sendiri mengaku kaget atas keviralan yang diterimanya. Ia pun tak pernah menyangka jika kontennya akan mendapat respons yang begitu ramai.

"Ya cukup kaget. Kaget orang aku cuma masak-masak biasa, terus asal ngomong. (Awalnya) followers TikTok itu cuma 3, eh langsung naik ke 20 ribuan. Kaget toh. Pernah juga pas jalan ke Alkid (Alun-alun Kidul Yogyakarta) ada orang nyapa Mas yang sering bilang yak hari ini ya? Foto ya mas?. Sampai ada juga orang dari Solo, dia tanya Mas kafenya mana?. Tak kasih tahu, besoknya dia datang sama keluarganya, terus minta foto," ungkapnya.

Di sisi lain, keviralan tersebut tak hanya membuat dirinya secara mendadak jadi terkenal. Lebih dari itu, sejumlah brand lantas tertarik untuk mengajak chef dengan basik masakan Italia ini bekerja sama.

"(Gara-gara viral) terus dihubungi brand, dimintain rate card. Ya, bingung juga waktu itu. (Tapi) jadi alhamdulillah juga. Jadi rezeki. Masuk brand-brand ngajak kerja sama, itu di 10 video awal 30 Hari Memasak tahun ini (ada kerja sama dengan brand)," ucap lelaki yang telah menggeluti dunia kuliner sejak tahun 2009 ini.

Kendati begitu, hingga kini guru privat memasak di Budi Mulia Dua Culinary School ini tetap berusaha konsisten dalam membuat konten terlepas dari ada tidaknya kerja sama dengan brand. Terbukti, di samping 30 Hari Memasak yang dikhususkan pada bulan Ramadan, ia pun menginisiasi Macak-Macak yang mana menjadi judul konten reguler di luar momen puasa.

"Jadi, ada banyak komentar yang minta untuk masak-masak lagi. Tapi, dari awal 30 Hari Memasak itu memang tak khususin untuk bulan Ramadan aja. Akhirnya, ya kubuatlah Macak-Macak ini. Awalnya sih mau dinamai Macak-Masak tapi nggak semua orang tahu macak itu apa kan? Jadi, dipelesetin aja jadi macak-macak. Ya, seminggu upload semaunya, tapi minimal sih tiga konten," ungkapnya.

Lepas dari itu, meski berawal dari iseng, Adisurya sendiri mengaku serius dalam membuat tutorial memasak. Tak pernah pula terbesit rasa bosan di benaknya karena memasak adalah dunia yang ia cintai.

"Serius. Dari awal buat kontennya serius. Cuma ya memang nggak ekspek kalau bakal terus (viral) begini," pungkasnya.