Brilio.net - Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya Ada Apa Dengan Cinta? 2 (AADC 2) tayang juga. Di hari pertama penayangannya, Kamis (28/4) lalu penonton membludak sampai 200.000 orang. Seketika euforia Cinta dan Rangga mulai terasa di media sosial dan pemberitaan.Tak hanya Cinta dan Rangga, lokasi syuting hingga fashion yang dikenakan para aktris dan aktor pun menjadi sesuatu yang menarik.

Pakaian yang dikenakan Cinta, Maura, Milly, dan Karmen disepanjang film pun menambah menarik film yang disutradarai oleh Riri Riza ini. Apakah kamu bertanya-tanya tentang scraf yang digunakan Cinta? Atau fashion Karmen, Milly dan Muara yang terlihat sangat nyaman dan pas? Untuk urusan busana di film AADC 2 ini Mira Lesmana pun mempercayakan Chitra Subyakto sebagai penata busana.

Chitra Subyakto  2016 brilio.net



"Bagi saya pakaian itu tidak hanya sebatas kain yang dikenakan namun merupakan perwakilan diri setiap orang," kata Mira, kepada brilio.net beberapa waktu lalu, di Yogyakarta.

Karya Chitra menambah apik film berdurasi 124 menit ini. Dengan menghadirkan pakaian nuansa klasik, rasanya Chitra berhasil menyentuh hati penonton melalui busana yang dibuatnya. Keterlibatan Chitra sebagai penata busana di berbagai film juga bukan pertama kalinya. Salah satu karya Chitra juga bisa dilihat di film Pendekar Tongkat Emas yang bahkan membuatnya masuk nominasi Festival Film Indonesia 2015 sebagai perancang busana terbaik.

Chitra Subyakto  2016 brilio.net




"Di AADC 2 ini untuk busana sendiri saya garap cukup serius ya, karakter yang AADC sudah sangat melekat di benak masyarakat sehingga apa yang mereka kenakan harus sesuai dengan karakter mereka, saya pun tertantang untuk mendesain khusus setiap detail busana yang mereka kenakan," ceritanya.

Menurut pemilik butik Sejauh Mata Memandang ini para pemain harus memiliki fashion tersendiri sesuai karakter misalnya saja gaya berpakain Karmen harus terlihat tomboy dan tidak bisa disamakan dengan gaya berpakaian Maura yang memiliki kesan elegan. Chitra juga memikirkan bahwa warna pakaian yang dikenakan harus cerita dan saat terekam kamera akan menghasilkan kombinasi yang menarik.

"Selain dibuat sesuai karakter dan terkesan klasik, saya ingin film yang ditunggu masyarakat Indonesia ini benar-benar menghadirkan 'rasa' Indonesia dalam busananya," tandasnya.