Brilio.net - Sepatu high heels alis berhak tinggi memang identik dengan kaum hawa. Kendati demikian, seorang remaja laki-laki bernama Ben Conway tak segan mengenakannya. Bukan untuk sebuah pertunjukan, remaja asal London ini menggunakan sepatu hak setinggi 5 cm untuk mendaki gunung.

Bukan sekadar naik gunung, cowok berusia 19 tahun ini mendaki gunung dengan high heels 5 cm karena sebuah alasan. Ben sedang mendaftar sebuah beasiswa di the School of Communication Arts, Brixton. Salah satu syarat untuk mendapatkan beasiswa, pelamar harus melakukan sebuah kegiatan yang berbeda dan sesuai minatnya.

Ben Conway  2017 brilio.net

foto: ben conway


Ben pun memilih kegiatan mendaki gunung dengan sepatu berhak tinggi itu. Hal tersebut ia lakukan karena sesuat minat atau passionnya, yaitu kepramukaan dan drag culture. Hal tersebut telah menjadi kegemarannya selama 13 tahun ke belakang. Ben Conway pun memilih Gunung Ben Nevis, yang merupakan gunung tertinggi di kawasan Skotlandia, United Kingdom.

Ben Conway  2017 brilio.net

Ben pun akhirnya melakukan pendakian pada 27 Juni 2017 lalu. Tak sendirian, ia mendaki bersama teman yang membantunya merekam aksinya. Tak mudah bagi Ben mendaki dengan high heels selama lima jam. Di tengah perjalanan, tali sepatunya sempat putus. Bukan hanya itu, cuaca saat pendakian sedang hujan dan berangin. Ia pun memastikan diri untuk tetap bertahan dengan high heels saat pendakian.

Dilansir brilio.net dari laman Oddity Central, Jumat (14/7), disebutkan bahwa Ben dan temannya memutuskan untuk menghentikan pendakian. Usai mendaki sejauh 900 meter, Ben memutuskan untuk turun gunung karena kondisi yang semakin sulit. Bagi Ben, aksinya ini merupakan kali pertamanya. Beberapa orang menyarankannya untuk mengutamakan kesehatan dan tidak melukai diri sendiri.

Ben Conway  2017 brilio.net

Akibat aksinya, kaki Ben pun mengalami lecet. Ia pun mendapat perban pada kedua kakinya. Di sisi lain, pendakian Ben ini juga sebagai ajang untuk mengumpulkan uang. Uang yang terkumpul rencananya akan digunakan untuk beramal.

"Mengumpulkan uang untuk disumbangkan ke orang adalah kebahagiaan sendiri dalam hidup," kata Ben Conway.