Brilio.net - Ketika ditanya soal cita-cita, banyak anak bermimpi untuk menjadi dokter. Mereka mengidolakan dokter karena bisa menyelamatkan nyawa seseorang dan menyembuhkan penyakit. Tapi yang tidak mereka ketahui adalah menjadi dokter tidaklah mudah.

Dokter pantas diakui dan dipuji sebagai pahlawan dalam diam. Para dokter tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan pendidikan di sekolah kedokteran dan magang di rumah sakit, namun yang lebih penting, karena pilihan mereka berada pada posisi untuk menyelamatkan nyawa orang. Mereka mengerti dan menerima kebutuhan untuk menjalani tahun-tahun belajar yang panjang karena tahu bahwa mereka akan menghadapi berbagai penyakit mengancam manusia.

Dr Chen  2017 viral4real.com

Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh dokter Chen (52). Dokter yang berasal dari Provinsi Jiangsu, China ini telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang lain dengan keahliannya sebagai ahli bedah. Dedikasinya terhadap dunia kedokteran pun tak diragukan lagi. Wajar saja jika ia menjadi sosok yang paling dihormati di dunia kedokteran China karena keunggulannya dalam melakukan ribuan operasi besar.

Sayangnya, Dr Chen didiagnosa mengidap kanker pankreas pada bulan Juli 2016 lalu. Meskipun dalam kondisi sakit, dirinya tetap melayani pasien yang membutuhkannya. Satu tahun berselang, kanker sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Ini membuat dirinya terpaksa harus beristirahat total.

Dr Chen  2017 viral4real.com

Di sisa usianya, Dr Chen berpesan kepada ibunya bahwa dirinya ingin mendonorkan organ tubuhnya untuk membantu pasien yang membutuhkan.

"Ibu, sejak aku menerima surat penerimaan dari universitas, aku selalu ingin berkontribusi pada dunia medis. Ini permintaan terakhir ku. Aku harap kamu setuju. Jangan biarkan aku menyesal ketika meninggalkan dunia ini," ucap Dr Chen seperti dikutip brilio.net dari viral4real, Sabtu (19/8).

Namun, karena kondisi tubuhnya memburuk dan sel kanker telah mempengaruhi organ dalam tubuhnya, hanya kornea Dr Chen yang memenuhi syarat untuk didonorkan. Mengetahui kenyataan tersebut, Dr Chen yakin bahwa kornea matanya pasti bisa menjadi penyelamat bagi pasiennya.

Ia kemudian menandatangani surat donor organ pada 27 Juli 2017. Beberapa hari selanjutnya ia meninggal dan kedua kornea matanya berhasil menyelamatkan dua orang pasien pria membutuhkan yang berusia 40 dan 50 tahun.