Brilio.net - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Selasa (6/12) menunjuk Febri Diansyah sebagai juru bicara. Sebelumnya KPK mengalami kekosongan Kabiro Humas selama dua tahun lantaran Johan Budi, sang juru bicara legendaris dilantik menjadi Deputi Pencegahan KPK pada 2014.
Febri Diansyah bukan orang baru di dunia antikorupsi. Sebelumnya Febri adalah peneliti di Indonesia Corruption Watch (ICW). Febri dikenal vokal dan kritis terhadap kasus-kasus dugaan korupsi yang ditangai KPK, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian.
Lulusan Fakultas Hukum UGM ini memonitoring hukum dan peradilan, tugasnya yakni memantau jalannya proses peradilan kasus korupsi di Indonesia. Febri juga bukan orang baru di KPK. Pada 2013 dia sudah bekerja di direktorat Gratifikasi, KPK.
Sebagai seorang aktivis antikorupsi, Febri aktif menulis di beberapa media nasional. Dengan aktivitasnya dan tulisan-tulisannya yang tajam di media cetak serta pernyataan-pernyataannya dalam berbagai acara talk show di media elektronik, ia dipandang sebagai salah satu tokoh muda antikorupsi paling berpengaruh di Indonesia.
Pada Februari 2012, Febri dianugerahi penghargaan sebagai aktivis/pengamat politik paling berpengaruh pada tahun 2011. Penghargaan yang diberikan kepadanya ini berdasarkan riset politik oleh Charta Politika Indonesia atas intensitas pernyataannya pada isu-isu korupsi seperti kasus Wisma Atlet, Undang-undang KPK, pemberantasan korupsi, kasus cek pelawat dan seleksi pimpinan KPK.
Pria kelahiran Padang ini memang dikenal sebagai aktivis yang peka terhadap situasi politik yang terjadi di Indonesia. Terlihat pada akun resmi Twitternya @StPiobang, ia ikut mendukung Haris Azhar untuk terus melakukan penyelidikan kasus buka suara Freddy Budiman dengan ikut menulis hashtag #SayaPercayaKontraS pada postingannya di Twitter.
Dalam postingannya di akun Twitter @StPiobang, ia menulis sebagai berikut:
foto :twitter.com/StPiobang
"#SayaPercayaKontraS @KontraS l Tetap teguh bung @haris_azhar !!!" tulisnya seperti dikutip brilio.net dari @StPiobang, Selasa (6/12).
Febri terlihat mendukung penuh Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar setelah terkena kasus akibat membeberkan pengakuan Freddy Budiman. Tidak heran jika Febri mendapatkan penghargaan sebagai aktivis/pengamat politik paling berpengaruh di Indonesia.