Brilio.net - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, kabarnya akan menggelar sidang terbuka promosi doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

Sebelumnya, pada Rabu, 16 Oktober 2024, SKSG UI juga telah menyelenggarakan sidang terbuka Ketum Golkar Bahlil Lahadalia untuk promosi doktor. Politikus yang tengah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini meraih doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia".

Hasto Kristiyanto sidang Doktor di UI Berbagai sumber

foto: Instagram/@haecal_hcl

Sementara Hasto telah menempuh studi doktor kajian kepemimpinan stratejik di UI setelah sebelumnya meraih gelar doktor ilmu pertahanan di Universitas Pertahanan (Unhan). Diketahui saat baru memulai studinya, Hasto mengaku kalau sosok Megawati Soekarnoputri menjadi inspirasinya mendalami kajian akademiknya tersebut.

"Ibu Megawati yang menjadi inspirasi saya untuk mendalami ilmu kepemimpinan stratejik di UI," ujar Hasto pada 4 Juli 2022 silam, seperti dilansir brilio.net dari Antara, Jumat (18/10).

Hasto juga mengaku, sejak meraih gelar doktor di Unhan, sejumlah kampus mengundangnya untuk menjadi pembicara. "Sebisa mungkin saya membagi waktu sebagai mahasiswa S3 UI, sebagai narasumber di kampus-kampus, dan menjalankan fungsi saya sebagai Sekjen PDI Perjuangan," ujarnya.

Isi disertasi Hasto.

Hasto Kristiyanto sidang Doktor di UI Berbagai sumber

foto: Instagram/@sksg_ui

Dilansir dari akun Instagram resmi Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, @sksg_ui, Hasto akan mempertahankan disertasi berjudul “Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai Studi pada PDI Perjuangan”.

Adapun Sidang disertasi ini akan digelar di Balai Sidang Kampus UI Depok pada Jumat, 18 Oktober 2024, pukul 14.00-16.00 WIB.

Hasto mengakui bahwa untuk berkuliah di UI akan semakin menguras energi dan pikirannya karena dia harus berkonsentrasi mengorganisir partai pada Pemilu 2024.

"Tapi saya tak mau kehilangan semangat juang. Apa yang saya lakukan belum ada beratnya dibanding perjuangan Bung Karno dan Bu Mega," ujarnya.

"Saya selalu menantang diri saya kalau merasa lelah. Saya bandingkan perjuangan saya dengan Bung Karno dan Bu Mega, dan perjuangan saya belum ada apa-apanya. Bung Karno dipenjara di ruang sempit, namun masih bisa menghasilkan Indonesia Menggugat yang mengguncang dunia," tambahnya.