<img style=

foto: Twitter/@Septiannrs98

 

Septian memilih untuk mengalah bertemu dengan Eril di Metro Mini Mall, sebab kalau ke rumahnya akan lebih jauh. Belum lagi komplek rumahnya seperti labirin sehingga susah dicari. Mereka pun bertemu di Metro Mini Mall untuk bertukar sepatu. Eril sampai lebih dulu daripada Septian bersama sepedanya yang khas.

Dia tahu kalau Eril pasti lelah usai seharian penuh berkegiatan, ditambah dengan kejadian ini. Ternyata alasan Eril bersikukuh ingin tukar sepatu malam itu karena sepatu tersebut bukan sepenuhnya milik dia. Septian menduga bahwa sepatu tersebut sengaja dipinjam Eril untuk kegiatannya hari itu.

"Menunggu saya bersama sepedanya yang khas, saya tau dia sudah lelah berkegiatan seharian penuh, ditambah lagi dengan kejadian ini, alasannya ternyata sepatu yang ia tukar dengan saya juga bukan sepenuhnya milik Eril? Mungkin milik saudaranya yg hanya ia pinjam untuk hari itu, saya tidak tahu," ungkap Septian.

Dia mengatakan pada Eril tidak bisa mengantarkannya pulang memakai mobil sebab belum memiliki SIM. Eril sama sekali tidak keberatan Septian tidak bisa mengantarkannya pulang. Namun, Septian tetap saja khawatir dengan Eril yang pulang naik sepeda selarut itu.

Kisah Eril di mata teman lama © berbagai sumber

foto: Instagram/@emmerilkahn

 

Dari kejadian tersebut, Septian berpikir apabila Eril adalah sosok yang sangat bertanggung jawab. Rasa khawatir sekarang kembali muncul dalam diri Septian karena keberadaan Eril yang hanyut di Sungai Aare belum juga ditemukan. "Dalam harap cemas semua orang, terutama keluargamu, saya hanya bisa berharap kamu kembali dalam keadaan selamat, Eril. Berharap rahasia Allah adalah rahasia terbaik. Dimanapun ya Ril, bertahan ya. Saya tidak ingin hanya sampai mengenang sepatu saya mengenal kamu," ungkap Septian.

Kisah Eril dari kawan lamanya ini pun trending di Twitter. Hingga artikel ini ditulis, cuitan Septian pada Selasa (31/5) tersebut telah disukai sebanyak 40 ribu lebih pengguna Twitter lainnya.