Brilio.net - Sudah kerap kita mendengar kisah pekerja jatuh dari gedung bertingkat yang ujungnya berakhir tragis. Orang berpikir bahwa setiap korbannya pasti sulit untuk diselamatkan. Namun kamu akan sulit percaya dengan kisah pekerja gedung di New York yang satu ini, seperti dilansir brilio.net dari BBC, Jumat (10/3).
Kala itu 7 Desember 2007, kakak beradik Alcides Moreno dan Edgar Moreno menjalankan tugasnya di Solow Tower. Dua bersaudara asal Ekuador tersebut bertugas membersihkan kaca gedung meski saat itu New York dilanda musim dingin. Keduanya bermaksud memulai pekerjaan dari lantai 47 sampai lantai dasar.
Saat mereka menaiki gondola dari lantai dasar menuju lantai 47, Edgar jatuh dari ketinggian 144 meter. Menurut keterangan departemen ketenagakerjaan, salah satu kabel gondola sebenarnya sudah keluar dari sistem saat keduanya berada di ketinggian 4,9 meter. Ia mendarat di sebuah pagar kayu dengan kecepatan kira-kira 120 mil/jam dan tidak terselamatkan.
Jasad Edgar Moreno dievakuasi/foto: nytimes.com
Tak berselang lama, Alcides jatuh di tumpukan logam. Ia masih bernapas dan berusaha untuk berdiri tapi tidak bisa. Petugas pemadam kebakaran menyebut, berbahaya bagi Alcides untuk berdiri karena bisa saja perpindahan posisi tubuh dapat menyebabkan kematian.
Setelah dibawa ke rumah sakit, diketahui Alcides mengalami cedera cukup parah. Beberapa bagian di antaranya adalah otak, tulang belakang, dada dan perut, patah tulang rusuk, lengan kanan dan kedua kaki.
Ia harus menjalani berbagai rangkaian operasi. Salah satunya adalah pemasangan kateter di otaknya untuk mengurangi pembengkakan darah. Bahkan 24 liter darah harus dipompa ke tubuhnya atas kejadian tersebut.
CEO New York Presbyterian Hospital, Herbert Pardes, menyebut bahwa ini merupakan keajaiban dalam dunia medis bahwa seseorang bisa selamat setelah jatuh dari lantai 47. Sedangkan Glenn Asaeda mengatakan bahwa ada ‘pihak yang lebih besar’ yang mengatur nasib Alcides.
Tiga pekan setelah kejadian itu, Alcides bangun dari koma. Ia mengikhlaskan adiknya yang telah pergi untuk selamanya.
Alcides Moreno dan keluarga/foto: bbc.com
Mengenai pemulihan, Alcides pindah ke Phoenix, Arizona, yang memiliki cuaca hangat. Cocok untuk perbaikan tulang-tulangnya.
Alcides mengaku sangat bersyukur atas kehidupan yang masih diberikan oleh Tuhan. Kini, meskipun sudah tidak dapat berlari, keselamatan nyawanya adalah hal yang luar biasa.
Pria 46 tahun ini menyadari bahwa keluarga adalah hal yang sangat penting. Di saat masa pemulihan, istri dan anak selalu mendampinginya. Ia tidak ingin lagi memikirkan diri sendiri dan berusaha membahagiakan keluarga di sisa hidupnya.
(mgg/dimas satria putra)
Recommended By Editor
- Cewek ini buktikan #BaikItuNyata, bantu survivor Leukimia lewat cerita
- Dari pencuci piring pria ini naik pangkat jadi bos di restoran, wow!
- 10 Momen mesra keseharian Jokowi dan Iriana, so sweet banget
- Bocah 5 tahun ini tirukan pose 15 tokoh perempuan inspiratif, keren
- Pria kekar yang hobi pakai hak tinggi ini ternyata pendonor ginjal