Brilio.net - Kabar menggembirakan datang dari Universitas Oxford. Belum lama ini, pihaknya mengumumkan bahwa vaksin corona yang diujicobakan ke manusia mengalami kesuksesan. Vaksin tersebut berhasil bereaksi dengan memberikan antibodi terhadap virus.
Menariknya, riset untuk vaksin Covid-19 di Oxford tersebut rupanya juga melibatkan seorang mahasiswa asal Indonesia.
Dikutip brilio.net dari akun Instagram @ppi_unitedkingdom, Selasa (28/7), mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan vaksin virus corona ini ialah Indra Rudiansyah. Ia merupakan mahasiswa S3 jurusan Clinical Medicine.
"Indra mulai terlibat dalam Gugus Pengembangan Vaksin Covid-19 di Oxford setelah virus tersebut ditetapkan sebagai pandemi. Indra berperan dalam melihat respons antibodi dari orang yang diberikan vaksin. Hal ini penting untuk melihat efek samping maupun kemanjuran vaksin," tulis akun @ppi_unitedkingdom.
Sebelum menempuh pendidikan di Universitas Oxford, Indra lulus S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Lepas lulus dari universitas itu, ia lantas meniti karier di BUMN PT Bio Farma (Persero).
Sejauh ini vaksin virus corona yang bernama ChAdOx1 nCoV-19 dari Universitas Oxford adalah salah satu yang paling potensial. Vaksin tersebut telah diuji ke 1.077 sukarelawan dan sebanyak 90 persen memperoleh antibodi setelah mendapat satu dosis vaksin.
"Mereka telah bekerja dengan sangat cepat untuk menunjukkan hasil uji klinis dari vaksin chadox ini yang terbukti aman dan efektif dalam melindungi publik dari infeksi COVID-19," kata Ketua Gugus Tugas Vaksin Inggris Kate Bingham, dikutip dari Liputan6.
Pemerintah Inggris berkomitmen akan membuat vaksin corona ini dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Recommended By Editor
- Vaksin virus corona dipastikan tersedia paling cepat akhir 2020
- WHO tetapkan 3 kelompok yang diprioritaskan dapat vaksin corona
- WHO akui dexamethasone obat Covid-19, ini penjelasan farmakolog
- Mengenal Dexamethasone, obat Covid-19 pertama yang diakui WHO
- Sembuh dari Covid-19, Tom Hanks sumbang plasma untuk penelitian
- Dianggap efektif, begini cara Swedia perangi virus corona