Brilio.net - Wisuda merupakan momen istimewa bagi mahasiswa setelah berjuang menyelesaikan studi. Kebahagiaan yang dirasakan bukan hanya karena menyandang gelar akademik saja. Lebih dari itu, momen ini juga menjadikan mahasiswa berhasil menunaikan kewajiban pada diri sendiri atas komitmen saat awal masuk kuliah.
Kisah inspiratif mengenai wisuda juga baru saja dialami oleh mahasiswi kembar Universitas Airlangga. Mereka adalah Kartini dan Karlina atau akrab disapa Tini dan Lina. Keduanya berhasil lulus bersamaan dan membuat keluarga bangga.
Sebagaimana diketahui, Universitas Airlangga kembali menggelar acara wisuda periode Juni pada tahun 2021. Dalam gelaran acara itu, terdapat cerita unik dari dua wisudawan asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Mereka adalah Kartini dari Program Studi Gizi angkatan 2016 dan Karlina dari Program Studi Kesehatan Masyarakat angkatan 2016.
Menapak kilas balik keberhasilan mereka hingga akhirnya bisa wisuda secara bersamaan, dibutuhkan perjuangan yang tak mudah tentunya. Namun mereka memang punya tekad yang kuat. Mereka juga berniat untuk bisa lulus bersama agar orang tuanya bangga. Meski saat SMA berbeda sekolah, Tini dan Lina punya ketertarikan yang sama untuk belajar tentang ilmu kesehatan.
foto: unair.ac.id
"Dulu, kami memang berkeinginan agar bisa bersama dalam satu fakultas karena saat SMA kami berbeda sekolah. Selain itu, kami juga memiliki ketertarikan yang sama untuk belajar ilmu kesehatan," cerita Tini seperti dilansir brilio.net dari unair.ac.id pada Selasa (29/6).
Berprestasi sejak SMA, mereka mengungkapkan bahwa ternyata keduanya diterima di FKM Unair melalui jalur yang sama yakni SNMPTN.
Lebih lanjut, Tini mengatakan dia lebih memilih prodi Gizi karena ingin mempelajari terkait makanan yang sehat itu seperti apa sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga. Sedangkan, alasan Lina lebih memilih prodi Kesehatan Masyarakat karena dia ingin melengkapi apa yang dipelajari Tini di prodi Gizi.
foto: Instagram/@kartini421
"Kami merasa sangat bersyukur telah melalui berbagai hal hingga berhasil pada tahap ini bersama-sama, mengingat bagaimana perjuangan kami dalam pengerjaan skripsi dan perjuangan untuk lulus," tambah Tini dan Lina.
Tak hanya itu, Tini dan Lina ternyata juga merasakan sedikit kendala dalam kesehariannya saat hendak berangkat ke kampus. Jika kebanyakan mahasiswa berangkat dengan mengendarai kendaraan pribadi, lain halnya dengan si kembar tersebut. Hal ini lantaran Tini dan Lina tidak dapat mengendarai sepeda motor.
Alhasil, semasa kuliah mereka harus diantar oleh orang tua ketika berangkat kuliah dan harus naik kendaraan umum ketika kelas sudah berakhir. Meski begitu, si kembar ini tetap merasa senang karena masih diberi kesempatan untuk menikmati kuliah tatap muka secara langsung sebelum adanya pandemi sehingga masih bisa bertemu teman-teman, mengikuti kegiatan organisasi dan lain-lain.
Terakhir, Tini dan Lina berpesan kepada teman-teman mahasiswa khususnya yang sedang berjuang untuk lulus agar tetap bersemangat. Mereka juga mengingatkan agar selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT agar setiap langkah dapat dimudahkan.
"Ingat, kalian tidak sendiri dalam berjuang karena ada Allah, keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung. Semoga apa yang kita upayakan dapat dimudahkan dan diberi keberkahan oleh Allah," tutupnya.
Recommended By Editor
- Lulus SMK otomotif, pria ini justru jadi fashion desainer berbakat
- 10 Potret Afifah, anak petani yang viral jadi kepala sekolah usia 23
- Aksi guru tuliskan materi untuk mengajar di lantai ini bikin salut
- Lulus S2 Stanford University, ini ungkapan Maudy Ayunda
- 8 Potret Anne Avantie jadi model boneka Barbie, pertama di Indonesia