Brilio.net - Nabi Hud merupakan manusia pilihan yang diutus Allah untuk berdakwah pada kaum A'ad. Beliau merupakan nabi dan rasul keempat yang masuk dalam 25 Nabi yang wajib diketahui. Nama Nabi Hud pun menjadi salah satu nama surah ke-11 dalam Alquran.
Setelah diangkat menjadi Nabi, Nabi Hud pun mulai berdakwah dan menyeru pada kaumnya untuk menyembah kepada Allah. Nabi Hud juga memperingatkan pada kaumnya tentang azab Allah yang bisa menimpa kaum yang ingkar. Namun mereka terlalu sombong dengan kelebihannya dan tak menghiraukan peringatan dari Nabi Hud. Karena itulah Allah memberikan azab yang pedih dan membinasakan. Sebagai seorang Muslim, kita patut meneladani bagaimana kisah-kisah Nabi terdahulu dan mengambil hikmahnya.
Keistimewaan kaum A'ad.
Kaum A'ad merupakan kaum yang terkenal dengan kecerdasannya di bidang arsitektur. Mereka juga dikenal memiliki peradaban yang maju dan unggul di bidang pertanian. Kaum A'ad tinggal di rumah-rumah yang memiliki tiang-tiang besar sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Fajr ayat 7-8 yang artinya:
"(Yaitu) penduduk Iram (ibu kota tempat tinggal kaum ‘Aad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi–Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,"
Bahkan Allah juga memberikan nikmat kepada mereka dengan fisik yang kuat, air yang melimpah, dan binatang-binatang ternak. Namun mereka justru bermewah-mewah dan mengingkari Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran.
"Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak,Dan kebun-kebun dan mata air," (QS. Asy Syu’ara: 130-134)
"Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) setelah lenyapnya kaum Nuh, dan Allah telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah agar kamu mendapat keberuntungan." (Al A’raaf: 69).
Dakwah Nabi Hud dan azab bagi kaum A'ad.
foto: freepik.com
Nabi Hud senantiasa berdakwah dan menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah, namun kaum A'ad begitu sombong dan angkuh. Mereka merasa bisa melakukan banyak hal yang sebenarnya merupakan nikmat dan karunia dari Sang Pencipta. Bahkan sebagian besar dari mereka mencemooh dan menghina Nabi Hud dengan sebutan orang gila.
Allah pun murka dan menurunkan azab berupa kemarau panjang kepada kaum A'ad. Sumur-sumur menjadi kering, binatang ternak mati, dan orang-orang merasa kehausan dan kelaparan. Nabi Hud dengan kesabarannya pun masih memperingatkan kaumnya bahwa ini adalah azab Allah, sebagaimana dalam surah Al A'raaf ayat 71:
"Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu"
Allah pun mendatangkan awan gelap. Kaum Aa'd yang ingkar pun bersorak karena mengira hujan akan membawa kebaikan pada mereka, padahal itu adalah azab yang telah dijanjikan, sebagaimana dikisahkan dalam surah Al Ahqaaf: 24.
"Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta agar datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa."
Angin kencang melanda selama tujuh malam delapan hari dan membinasakan kaum Aad yang ingkar dan durhaka.
"Adapun A'ad dibinasakan dengan angin yang sangat keras, dan amat dinginnya, ditimpakan kepada mereka tujuh malam delapan hari tak putus-putusnya. Maka kelihatan mereka bergelimpangan mati sebagai batang kurma yang roboh. Habis binasalah semuanya karena kedurhakaan mereka juga." (QS. Al Haqqah:6-7)
Sementara itu, Nabi Nuh dan para pengikutnya yang berlindung di lembah selamat. Allah berfirman dalam suarh Al A'raaf ayat 72:
"Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan mereka bukanlah orang-orang yang beriman."
Hikmah kisah Nabi Hud.
foto: freepik.com
- Hindari sikap sombong dan angkuh karena semua kekayaan, keturunan, maupun kelebihan yang ada merupakan titipan Allah.
- Janji Allah dan azab bagi kaum yang ingkar adalah nyata. Allah akan menghukum kaum yang menyekutukannya.
- Allah juga akan menyelamatkan hamba-Nya yang beriman, sebagaimana Allah menyelamatkan Nabi Hud dan kaumnya.
- Sabar dalam menyampaikan dakwah dan ajaran Islam sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Hud berdakwah pada kaum Aad.
Recommended By Editor
- Kisah Nabi Nuh dan mukjizatnya membuat perahu besar
- Kisah Nabi Ilyasa, anak angkat Nabi Ilyas dan perjalanan dakwahnya
- Kisah Nabi Dzulkifli, putra Nabi Ayub yang tak pernah ingkar janji
- Kisah Nabi Zakaria menanti keturunan, sabar hingga usia 99 tahun
- Kisah Nabi Ayub dan kesabarannya hadapi penyakit dan musibah