Brilio.net - Nabi Ishaq merupakan putra dari Nabi Ibrahim dengan istrinya, Sarah. Dari garis ayah, maka Nabi Ishaq merupakan saudara dari Nabi Ismail. Menurut berbagai riwayat, selisih kelahiran Nabi Ismail dan Nabi Ishaq adalah 14 tahun. Sementara usia Nabi Ibrahim kala itu 100 tahun.

Dalam Alquran, nama Nabi Ishaq disebutkan dalam surah Shaad ayat 45-47 yang artinya "Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yaqub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik."

Nabi Muhammad pun memuji Nabi Ishaq sebagaimana dalam hadits, Nabi Muhammad bersabda "Yang mulai putra yang mulia, putra yang mulia dan putra yang mulia adalah Yusuf putra Ya'qub, putra Ishaq, dan putra Ibrahim." (HR. Bukhari Muslim)

Kisah kelahiran Nabi Ishaq.

Kisah Nabi Ishaq berbagai sumber

foto: freepik.com

Nabi Ibrahim merupakan salah satu hamba Allah yang sabar. Di usia yang tak lagi muda, Nabi Ibrahim belum juga memiliki anak. Meski begitu, Nabi Ibrahim terus berdoa dan memohon pada Allah untuk diberikan keturunan. Dan keinginan tersebut dikabulkan, Sarah, istri Nabi Ibrahim pun mengusulkan pada sang suami untuk memperistri Hajar. Dari pernikahan Nabi Ibrahim dan Hajar, lahirlah Nabi Ismail as.

Tiga belas tahun berselang, datang dua orang tamu yang tak dikenal dan mencari Nabi Ibrahim. Ibrahim dan Siti Sarah menyajikan hidangan berupa daging sapi untuk menyambut tamu tersebut. Namun, saat makanan dihidangkan, kedua tamu itu menolak dan mengaku bahwa mereka tidak makan dan minum.

Setelah ditanya oleh Nabi Ibrahim, kedua tamu itu pun mengatakan bahwa mereka adalah malaikat. Mereka hendak menyampaikan kabar gembira pada Nabi Ibrahim tentang kelahiran anak yang 'alim (berilmu).

Sarah yang mendengar kabar tersebut langsung saja keluar dengan raut bahagia. Namun di sisi lain, Sarah ragu apakah benar ia bisa melahirkan seorang anak di usianya yang sudah 90 tahun dan mandul. Maka para malaikat pun menyampaikan firman Allah SWT "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. Adz Dzaariyat: 30) Tak lama setelah itu, Sarah benar-benar hamil dan melahirkan seorang putra yang diberi nama Ishaq.

Nabi Ishaq dan keturunannya yang menjadi cikal bakal Bani Israil.

Kisah Nabi Ishaq berbagai sumber

foto: freepik.com

Diketahui Nabi Ishaq diutus untuk bangsa Kana'an, yaitu tempat bernama Al-Halim di Palestina. Beliau dikenal sebagai ahli ilmu dan hikmah. Sama seperti ayahnya, Nabi Ishaq juga menyeru pada kaumnya untuk menyembah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Dilansir dari merdeka.com, Nabi Ishaq menikah pada usia 40 tahun. Ibunya, Sarah pernah berwasiat tidak menikah kecuali dengan kerabat ayahnya. Nabi Ibrahim juga tidak mengizinkan Ishaq menikah dengan wanita Kana'an karena masyarakatnya tidak mengenal Allah dan asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim memerintah seorang pelayan untuk pergi ke Harran, Irak dan membawa seorang gadis dari keluarganya. Nabi Ishaq pun menikah dengan wanita bernama Rafqah binti Batuil.

Setelah menikah, Nabi Ishaq juga tak kunjung mendapatkan keturunan. Sama persis dengan apa yang dialami ayah dan ibunya. Nabi Ishaq dan istrinya juga terus berdoa dan bertawakal.

Allah pun menganugerahi anak kembar pada Nabi Ishaq dan istrinya. Salah satu putranya Yaqub juga menjadi Nabi. Kelak dari keturunan Nabi Yaqub lah lahir Nabi Yusuf dan cikal bakal dari Bani Israil. Sedangkan kembarannya Iishu disebut-sebut sebagai cikal bakal bangsa Romawi.