Brilio.net - Luar biasa, cita-cita Sukiyana, 30, perantau yang bekerja sebagai buruh harian ini. Dia ingin mengumpulkan warga kampungnya dan berbagi bersama dalam sebuah momen penuh kebersamaan.
Minggu (23/7) cita-cita itu terwujud. Mungkin ini akan menjadi momen yang takkan bisa terlupakan seumur hidup oleh Sukiyana sekeluarga. Ribuan warga kampungnya, Desa Pringombo, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta, berkumpul untuk mengikuti kegiatan halal bi halal terbesar dan pertama kali diadakan berkat Sukiyana.
Merantau sejak usia 12 tahun tak serta merta membuat Sukiyana lupa akan kampung halamannya.
Dengan gigih, ia mencoba menjalin silaturahmi dan membuat komunitas sesama perantau asal Desa Pringombo yang tersebar di seluruh Indonesia. Komunitas tersebut hingga kini aktif turut andil memberikan sumbangan untuk kegiatan kemasyarakatan.
Ia bahkan berusaha mengumpulkan warga kampungnya dalam pesta besar, di mana semua warga bisa berpesta dan merayakan kebersamaan.
Niatan itu terwujud. Perantau yang hanya lulusan SD asal Desa Pringombo dan bekerja sebagai buruh harian menjadi pemenang di antara ribuan cerita menarik pada kompetisi Pestain Sekampung Yogrt.
Yogrt merupakan layanan jejaring sosial berbasis lokasi dan berdiri sejak 2014 di Indonesia denga 6 juta pengguna aktif.
Diganjar juara, Sukiyana berhak menggelar pesta di kampungnya bersama empat ribu warga. Selain itu juga mendapatkan hadiah satu buah sepeda motor sport.
Suasana pesta yang dihadiri ribuan warga. (foto: Brilio.net/Muhammad Gufron Salim).
Rasanya seperti mimpi, saya dan keluarga bisa menjadi tuan rumah acara halal bi halal empat ribu warga sekampung. Nggak nyangka, hanya dengan langkah sederhana melalui aplikasi Yogrt saya bia memberi kontribusi luar biasa bagi kampung halaman, kata pemuda yang merantau di Surabaya dan menjadi pemenang kompetisi menulis cerita tentang kampung halaman tersebut.
Suratin, Kepala Desa Pringombo, dengan wajah sumringah turut menyampaikan rasa bahagia dan sukacita. "Kami sangat bangga sekali dengan Mas Sukiyana yang telah menulis suatu cerita kampung halaman dan ternyata menjadi pemenang, mudah-mudahan diikuti oleh yang lain," ujarnya sembari senyum mengembang.
Nggak hanya bahagia, tapi bisa dikatakan sangat bahagia. Nggak nyangka aja Sukiyana bisa membuat acara sebesar ini di Pringombo, ujar seorang warga, berusia pria paruh baya dengan kopiah hitam sambil berjalan pelan menuju ke arah tenda yang telah tersediaberbagai menu makan siang gratis.
Ananda Omesh, terlibat langsung awal kampanye Pestain Sekampung Yogrt memberikan apresiasi tinggi kepada Sukiyana. Saya mah orang kampung, saya mah dari kampung, ujar selebriti kondang asal Sukabumi tersebut saat duduk bersama Sukiyana. Kalau saya punya kedekatan emosional sendiri kalau ngomongin kampung ya, karena saya selalu di talkshow, media, wawancara atau apapun saya mah orang kampung, dari kampung, lanjut dia.
Dihadiri juga oleh artis ibu kota, Ananda Omesh. (foto: Brilio.net/Muhammad Gufron Salim)
Bagi Omesh, dia sangat merasakan seperti apa yang dirasakan Sukiyana. Punya kampung halaman dan bikin sesuatu buat kampung halaman merupakan hal yang luar biasa dan dia bangga bisa ikut terlibat sedari awal.
Tak ada yang tidak mungkin, Sukiyana sanggup mewujudkan mimpinya untuk bisa menggelar acara halal bi halal sekampung meski hanya seorang buruh harian.
Recommended By Editor
- Nenek berusia 101 tahun ini jadi pelari tercepat di ajang lari sprint
- Ternyata Milea ada di dunia nyata, begini sosoknya
- Pasangan ini rela terbang ke India serahkan bantuan untuk bocah miskin
- Bocah 10 tahun ini penakluk 7 gunung tertinggi di Indonesia, keren!
- Sudah pandai, mahasiswa ini juga pengusaha jasa bersih-bersih